Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Benarkan Sedang Selidiki Dugaan Korupsi di PT Taspen

Kompas.com - 01/09/2023, 19:08 WIB
Syakirun Ni'am,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengonfirmasi tengah menyelidiki dugaan korupsi di PT Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen).

Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu membenarkan bahwa tempus delicti atau waktu terjadinya dugaan tindak pidana itu terjadi pada kurun 2018-2022.

“Kami baru bisa menyampaikan kami KPK sedang melaksanakan penyelidikan terkait perkara Taspen,” ujar Asep dalam konferensi pers di Gedung Juang KPK, Jumat (1/9/2023).

Asep juga membenarkan bahwa hari ini pihaknya memanggil mantan istri Direktur Utama (Dirut) PT Taspen Antonius Nicholas Stephanus (ANS) Kosasih, Rina Lauwy.

Baca juga: Mantan Istri Dirut Taspen Rina Lauwy Diperiksa KPK, Serahkan Laporan Keuangan Mantan Suaminya

Rina dimintai keterangan terkait dugaan korupsi di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.

Namun, karena masih di tahap penyelidikan, KPK belum bisa menjelaskan persoalan itu lebih lanjut.

“Kami mohon maaf belum bisa memberikan informasi lebih jauh,” kata Asep.

Sebelumnya, Rina Lauwy datang ditemani kuasa hukumnya ke Gedung Merah Putih KPK guna menemui tim penyelidik.

Ia dimintai keterangan terkait dugaan korupsi di PT Taspen yang terjadi pada kurun 2018-2022.

Baca juga: Mantan Istri Dirut Taspen ANS Kosasih Serahkan Rekening Koran ke KPK

Rina juga mengaku telah menyerahkan puluhan rekening koran miliknya dan milik Kosasih kepada tim penyelidik.

“Saya diminta laporan-laporan keuangan, laporan rekening milik saya dan milik Pak Kosasih juga,” ujar Rina Lauwy saat ditemui awak media di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat.

Pengacara Rina, Fredrik J, Pinakunary mengatakan, kliennya menyerahkan 39 rekening koran kepada KPK.

Rekening koran itu dimiliki Rina Lauwy dan Kosasih. Keduanya diketahui telah bercerai beberapa waktu lalu.

“Tadi ada 39 rekening koran yang diserahkan kepada Ibu kepada pihak KPK,” kata Fredrik.

Baca juga: Dituduh Cemarkan Nama Baik Dirut Taspen, Kamaruddin Simanjuntak Diperiksa Bareskrim

Sebelumnya, mengutip Tribunnews.com, beredar di media sosial rekaman berisi cekcok diduga antara Kosasih dengan Rina Lauwy terkait uang.

Pria dalam rekaman itu menyebut terdapat uang yang harus dikeluarkan seseorang dan diterima seseorang.

Menurutnya, uang itu bukan atas namanya karena bisa masuk penjara.

Saat ditemui di KPK, Rina Lauwy membenarkan rekaman yang viral di media sosial bersumber dari dirinya.

Baca juga: Mantan Istri Dirut Taspen Rina Lauwy Diperiksa KPK, Serahkan Laporan Keuangan Mantan Suaminya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com