Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagasan Duet Anies Baswedan-Cak Imin Dinilai Belum Tentu Berjalan Lancar

Kompas.com - 01/09/2023, 18:17 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Manuver Partai Nasdem dan bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan yang disebut secara sepihak sepakat menggandeng Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai bakal cawapres bakal berdampak luas dari berbagai hal.

Partai Demokrat sebagai anggota Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) menyatakan kecewa dan merasa dikhianati atas manuver Nasdem yang memasangkan Anies dan Cak Imin.

Dari sisi elektoral, keputusan memasangkan Anies dengan Cak Imin kemungkinan besar adalah hendak memperkecil selisih suara dari pesaingnya, yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Pemilihan figur Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden Anies Baswedan memang mungkin saja didasarkan pada kebutuhan untuk menutup ketertinggalan elektoral Anies Baswedan dari Ganjar dan Prabowo Subianto di Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro, dalam keterangannya pada Jumat (1/9/2023).

Baca juga: Usai Dikhianati Anies, SBY Puji Cara Puan dan Prabowo Bujuk Demokrat

Upaya menutup selisih suara di Jawa Tengah dan Jawa Timur memang harus dilakukan supaya Anies buat mengejar ketertinggalan elektoral. Akan tetapi, pilihan itu mengandung itu risiko

Menurut Bawono, apabila Anies Baswedan berpasangan dengan Cak Imin, maka kemungkinan besar dia akan sulit mengungguli Prabowo Subianto di Jawa Barat.

"Oleh karena tingkat elektabilitas Anies Bawsedan dan Prabowo Subianto kompetitif di Jawa Barat, maka salah memilih pasangan bisa saja akan berimbas pada penurunan tingkat elektabilitas," ujar Bawono.

Apalagi menurut Bawono, Cak Imin tidak terlalu populer di kawasan Jawa Barat.

"Cak Imin bukanlah figur kuat di Tanah Pasundan. PKB pun tidak terlalu signifikan memperoleh suara di Jawa Barat di pemilu tahun 2019. Bukan partai politik tiga besar di Jawa Barat. Tidak seperti di Jawa Timur dan Jawa Tengah," ucap Bawono.

Baca juga: SBY Ungkap Kader Demokrat Bersimpati AHY Dikhianati Nasdem dan Anies

Di sisi lain, Bawono menilai Anies juga belum tentu mampu unggul dari Ganjar dan Prabowo di Jawa Tengah maupun Jawa Timur, meskipun jika nantinya berpasangan dengan Cak Imin dan didukung PKB.

"Karena elektabilitas Anies Baswedan di kedua provinsi itu sudah sangat tertinggal jauh Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo," kata Bawono.

Di sisi lain, Bawono merujuk kepada hasil survei Indikator yang memaparkan performa elektabilitas Anies jika berpasangan dengan AHY cukup bersaing.

"Kalau merujuk dari hasil-hasil survei selama ini, termasuk survei Indikator, memilih AHY sebagai pendamping bukanlah pilihan buruk bagi Anies Baswedan," ujar Bawono.

"Dalam berbagai simulasi pasangan calon, memang Anies Baswedan terlihat lebih baik secara elektoral apabila berpasangan dengan AHY," sambung Bawono.

Baca juga: Ditelikung Nasdem dan Anies, SBY Saran Demokrat Tak Tergesa Bersikap

 

Faktor pendukung

Faktor lain yang bakal mempengaruhi jika Anies benar-benar berpasangan dengan Cak Imin adalah interaksi para pendukung masing-masing kubu.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com