Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Neni Nur Hayati
Direktur Eksekutif Democracy and Electoral Empowerment Partnership

Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia. Anggota Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Anak Muda dan Demokrasi Beradab

Kompas.com - 01/09/2023, 14:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DI TENGAH belum adanya titik temu capres-cawapres serta proses negosiasi dan komunikasi politik yang masih alot karena peta koalisi partai yang sarat kepentingan dan penuh tanda tanya, saya menyambangi Prof. Rhenald Kasali di Rumah Perubahan, Bekasi, Agustus lalu, untuk berdiskusi mengenai arah bangsa kedepan.

Di mata anak muda, beliau adalah tokoh bangsa dan sosok intelektual yang independen dan kritis.

Saat suara akademisi mengalami kemerosotan akibat arus pragmatisme yang terus menggerus kampus sehingga menjadi tidak berdaya, melalui berbagai platform media sosial yang diminati kelompok muda, Prof Rhenald hadir mewakili golongan intelektual sebagai penjaga akal sehat yang sangat kaya dengan ilmu pengetahuan.

Guru Besar Ilmu Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas ini dalam kanal Youtube-nya selalu menyuguhkan konten bernas dan menghadirkan narasi alternatif dari multiperspektif.

Tidak hanya mengenai ekonomi yang menjadi kehebatannya, tetapi juga pendidikan, demokrasi, politik, pemilu, hubungan internasional, anak muda serta berbagai permasalahan kebangsaan lainnya.

Tokoh bangsa yang didapuk sebagai pakar manajemen kelas dunia ini, di tengah kesibukannya berkenan mengisi podcast “DEEP TALK”. Adapun tema yang dibahas adalah terkait anak muda, politik dan pemilu 2024.

Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) awal Juli lalu, dari total 204 juta pemilih yang ditetapkan, 52 persen berusia muda atau di bawah 40 tahun.

Jumlah pemilih berusia muda yang dominan menjadi incaran partai politik peserta Pemilihan Umum 2024.

Hasil survei Litbang Kompas pada Mei 2023, sekitar 77,9 persen pemilih berusia 25-33 tahun akan memilih presiden, partai, calon legislatif pada pemilu 2024.

Namun, dengan jumlah yang fantastis tersebut anak muda hendak dibawa kemana? Apakah benar kelompok pemilih muda akan menjadi penentu masa depan demokrasi di Indonesia atau malah justru posisinya ada di persimpangan jalan?

Tidak salah arah

Dalam gagasan Rhenald Kasali, besarnya antusiasme anak muda dalam politik menjadi menarik karena nyaris semua partai politik melirik dan menaruh perhatiannya pada anak muda.

Tidak heran tatkala Komisi Pemilihan Umum (KPU), partai politik dan caleg aktif menyusun strategi dan berkampanye guna meraup suara dari generasi muda.

Akan tetapi, hal yang sangat menyedihkan adalah tatkala yang membaca anak muda ini adalah kelompok baby boomers sehingga dalam komunikasi, penyampaian gagasan serta pola pikirnya masih cenderung pada politik kepentingan.

Pola pikir mereka bukan pada isu dan kebutuhan anak-anak muda seperti masalah lingkungan, pemberantasan korupsi, pendidikan, kesehatan, kesempatan lapangan kerja, dan lain-lain.

Karena itulah, tidak sedikit anak muda yang apatis di isu elektoral, partisipasi dalam politik rendah atau hanya sekadar datang ke TPS.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com