Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampai Ratas 2 Kali dengan Presiden Bahas Polusi Udara, Menkes: Belanja BPJS Pasti Naik

Kompas.com - 30/08/2023, 15:31 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengaku sudah melakukan rapat terbatas (ratas) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebanyak dua kali membahas polusi udara di Jakarta dan sekitarnya.

Pengakuan ini dinyatakan Budi Gunadi dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (30/8/2023).

"Ini polusi udara, sudah ada dua kali ratas dengan Bapak Presiden," kata Budi Gunadi saat memulai pembicaraan di hadapan anggota dan pimpinan Komisi IX DPR.

Budi lantas membeberkan isi pembicaraannya pada Jokowi terkait polusi udara. Salah satunya soal belanja Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk menangani penyakit.

Baca juga: Menkes Ungkap Kasus ISPA di Jakarta Naik Jadi 200.000 akibat Polusi Udara

Dikatakannya pada Jokowi, biaya belanja BPJS untuk penanganan penyakit dipastikan naik pada tahun ini.

Kenaikan ini dikarenakan polusi udara yang menimbulkan penyakit sehingga dipastikan tidak sedikit merogoh kocek keuangan negara.

"Jadi total belanja BPJS untuk penyakit ini adalah Rp 10 triliun, tahun lalu. Jadi pasti kalau naik, tahun 2023 pasti akan naik lagi dari Rp 10 triliun," ujar Budi Gunadi.

Namun, Budi Gunadi tidak merinci lebih detail berapa jumlah kenaikan belanja BPJS Kesehatan pada tahun ini karena kasus polusi udara.

Baca juga: Menkes Ungkap Penyakit akibat Polusi Udara: PPOK, Pneumonia, Asma, dan ISPA

Ia mengaku, hanya berusaha meyakinkan Presiden untuk tidak khawatir terhadap peningkatan biaya belanja BPJS tersebut.

Menurutnya, dari pengalaman sebagai ahli perbankan, peningkatan tersebut adalah bagian dari investasi kesehatan.

Selain soal biaya belanja BPJS Kesehatan, Budi dalam ratas bersama Jokowi juga mengungkapkan bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) fokusnya hanya pada penanganan penyakit akibat polusi udara.

Namun, Budi Gunadi mengatakan, Jokowi turut memberikan masukan agar Kemenkes melakukan penanganan sama seperti ketika Pandemi Covid-19 melanda di Tanah Air.

"Ini harus ada surveilans-nya, harus ada data analisisnya dan bagaimana caranya publik bisa percaya dengan integritas data dari pemerintah," kata Budi Gunadi.

Baca juga: Menkes Belajar dari China Tekan 40 Persen Polusi dalam 7 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com