Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: 96 Negara Jadi Pasien IMF, Hampir Separuh Dunia

Kompas.com - 30/08/2023, 15:01 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengungkapkan, 96 negara sudah menjadi pasien dari Dana Moneter Internasional atau IMF.

Hal itu disampaikannya mengutip keterangan dari Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva.

Menurut Jokowi, jumlah negara yang menjadi pasien IMF saat ini hampir mencapai setengah dari semua negara di dunia.

"Saya bertanya kepada Managing Director IMF, terakhir berapa negara yang jadi pasiennya IMF?(Dijawab) 96 negara," ujar Jokowi saat memberikan sambutan pada pembukaan Mahasabha Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) di Universitas Tadulako, Sulawesi Tengah, pada Rabu (30/8/2023) yang disiarkan langsung YouTube KMHDI Pusat.

Baca juga: Gubernur BI: Kita Tidak Peduli dengan Pernyataan IMF

"Hampir separuh negara di dunia sekarang ini pasiennya IMF. Artinya tantangan dunia saat ini semakin tidak mudah," ujar dia. 

Presiden mengatakan, negara-negara di dunia sudah bisa mengatasi pandemi Covid-19 yang berlangsung hampir selama tiga tahun.

Namun, setelah pandemi selesai, negara-negara dunia banyak yang tidak mampu mengatasi dampak ekonomi akibat pandemi yang berkepanjangan.

"Pandemi bisa mengatasi, tapi krisis ekonominya tidak bisa. Pandeminya bisa diatasi, krisis pangan tidak bisa. Bisa mengatasi pandemi tapi pangan harganya naik lebih dari 50 persen, lebih dari 100 persen," ujar Jokowi.


Bahkan, menurut Kepala Negara, di sejumlah negara anggota Uni Eropa, saat ini terjadi kenaikan bahan bakar minyak (BBM) mencapai 700 persen.

Menurut Presiden, dunia saat ini mengalami tantangan yang semakin tidak mudah.

"Kita tahu hampir tiga tahun pandemi kita bersyukur bisa kita lewati dengan baik. Tapi tantangan setelah pandemi bukan sesuatu yang mudah, dan banyak negara negara di dunia setelah menghadapi pandemi ekonominya langsung jatuh," ujar Jokowi.

Baca juga: IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Depan Jadi 5 Persen

Di sisi lain, ada rivalitas antar-negara dunia yang semakin meningkat. Tidak hanya antara Rusia dan Ukraina tetapi juga di kawasan yang dekat dengan Indonesia.

Selain itu, kata Jokowi, dampak perubahan iklim sudah dirasakan hampir semua negara di dunia.

"Yang biasanya dingin jadi, yang biasanya panas jadi lebih panas, gelombang panas, super El Nino sebuah hal ini yang harus kita sikapi dengan bijak," ucap Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com