Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah 4 Polwan Pertama Jadi Gegana Brimob dan Teken "Kontrak Mati"

Kompas.com - 23/08/2023, 12:58 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasukan Gegana pada Korps Brigade Mobil (Brimob) dikenal sebagai kesatuan khusus Polri yang diberi tugas taktis seperti penjinakan bahan peledak, kontraterorisme dan pemberontakan, penyelamatan sandera, penanganan ancaman kimia-bilogi-radiasi (KBR), sampai intelijen.

Maka dari itu pendidikan buat para personelnya pun dibedakan dari polisi lainnya.

Akan tetapi, 4 perempuan mengukir sejarah pada Juni 1990 dengan menjadi Polwan pertama yang ditempatkan sebagai anggota pasukan Gegana Brimob.

Identitas ke-4 Polwan yang pertama kali menjadi anggota Pasukan Gegana adalah Ina Rochmatin, Atanasia Tri Basuki, Sayekti, dan Reny Irawati.

Ketika itu mereka berpangkat sersan dua dan usianya sekitar 20-an.

Baca juga: Sosok Briptu Tiara Nissa, Polwan Asal Pasuruan yang Jadi Lulusan Terbaik Akpol Turkiye

"Kalau sudah masuk Brimob, hidup mati kami hanya untuk Brimob. Kami memang sudah teken kontrak mati ...," kata Ina yang dibenarkan ketiga rekannya, seperti dikutip dari surat kabar Kompas edisi 1 September 1991.

Mereka mengakui tidak mudah buat menjadi anggota Gegana. Apalagi bersaing dengan sejawat mereka yang laki-laki.

Sebab, untuk jadi anggota pasukan khusus Polri, seseorang harus menempuh latihan fisik yang relatif lebih berat dibandingkan dengan latihan fisik kepolisian umumnya.

Akan tetapi, ke-4 Polwan itu menghapus keraguan tersebut. Dalam pendidikan dasar bintara Brimob selama 3,5 bulan (Agustus-November 1990) yang diikuti 80 siswa, empat di antaranya polisi wanita, dua dari empat polwan ini masuk dalam 10 besar lulusan terbaik.

Mereka dinilai terbaik dalam hal ketrengginasan, kecendekiaan, ketabahan dan pengumpulan nilai.

Baca juga: Polwan Indonesia Jadi Lulusan Terbaik di Akademi Kepolisian Turkiye, Erdogan Titip Salam untuk Jokowi

Kepala Bagian Polisi Wanita Mabes Polri, Letkol (Pol) Kusbandiah Benjamin mengatakan, keberadaan Ina dan ketiga rekannya dalam Pasukan Gegana Korps Brimob menjadi kebanggaan.

"Sejak Korps Polwan berdiri, memang baru pertama kalinya ada empat Polwan masuk Brimob, apalagi jadi anggota Gegana. Dan ini menjadi kebanggaan tersendiri," kata Kusbandiah.

Dia mengatakan, keempat Polwan itu bisa masuk sebagai anggota Gegana Brimob karena mempunyai kemampuan menembak yang baik, saat menempuh pendidikan di Sekolah Bintara Polwan Ciputat. Keempatnya masuk dalam kategori penembak "kelas satu".

Dengan pertimbangan dan alasan tertentu lainnya, pada Juni 1990 pimpinan Polri menempatkan Ina, Atanasia, Sayekti, dan Reny ke Detasemen Gegana Brimob Polri.

Baca juga: Saat Polwan Patroli Car Free Day Diserbu Warga untuk Foto Bersama...


Menjelang serah terima jabatan Direktur Samapta Polri Agustus 1990 silam, Brigjen (Pol) dr Hadiman memerintahkan agar keempat Polwan tersebut mengikuti pendidikan dasar bintara Brimob di Jawa Timur.

Halaman:


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com