Karena rendahnya angka ILOR itu pula akhirnya lebih dari setengah angkatan kerja kita masuk ke sektor informal.
Nah, sebagaimana sering juga diingatkan oleh Presiden Jokowi soal bonus demografi, termasuk dalam pidatonya pada 16 Agustus 2023 di Senayan, Jakarta, tantangan ke depan memang tidak mudah.
Harus ada upaya-upaya kongkret untuk mempersiapkan bangsa ini berhadapan dengan ledakan tenaga kerja produktif, terutama dengan mamasifkan upaya dalam mendatangkan investasi.
Lalu pada 17 Agustus, tepat pada hari kemerdekaan Indonesia hari ini, pemerintah juga perlu mengedepankan pesan bahwa langkah-langkah untuk mengatasi masalah tersebut juga harus dalam koridor nasionalisme yang tepat.
Indonesia membutuhkan investasi, baik domestik maupun asing, agar lapangan pekerjaan semakin banyak tersedia.
Namun ada batasan yang perlu dijaga, yakni batasan yang akan menunjukkan bahwa segala upaya tersebut pada akhirnya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan nasional dan kepentingan seluruh rakyat Indonesia.
Pemerintah harus memilki posisi tawar kuat atas segala investasi yang masuk. Jangan sampai malah sebaliknya di mana pemerintah justru dikendalikan oleh para investor atau jejaring investor yang berwajah oligarkis, dengan alasan bahwa investasi mereka akan ikut menjawab masalah bonus demografi.
Dengan begitu, pemerintah kemudian dengan mudah diarahkan untuk menelurkan aturan-aturan dan insentif-insentif fiskal yang justru sangat menguntungkan para pelaku investasi secara berlebih.
Padahal, yang terjadi justru tidak seirama dengan kepentingan nasional, di mana sumber daya alam (SDA) dan pasar domestik kita dikuras sedemikian rupa. Padahal lapangan pekerjaan yang disediakan dan kerusakan lingkungan yang disebabkannya tak sebanding dengan kerugian yang dialami Indonesia.
Pemerintah harus belajar dan introspeksi secara mendalam dari kegagalan Tesla merapat ke Indonesia, bukan malah sibuk membela diri.
Faktor lingkungan sangat penting dan Tesla sudah berada pada "reasoning" yang benar saat menolak berinvestasi di Indonesia.
Kerusakan lingkungan justru mengancam masa depan generasi muda dan generasi mendatang Indonesia.
Menukar investasi atas nama pembukaan lapangan pekerjaan dengan kerusakan lingkungan bukanlah "trade off" yang sepadan, karena imbas jangka panjangnya justru merusak masa depan anak muda, terutama di lokasi industri berada.
Inilah semangat nasional demografis nasionalis yang harus dikedepankan oleh pemerintah pada perayaan kemerdekaan kali ini.
Generasi muda kita harus dibuat berdaya saing, lapangan pekerjaan perlu terus didorong untuk tersedia secara masif, tapi masa depan generasi mendatang, harga diri bangsa, dan kepentingan nasional juga harus dijaga.
Jangan mentang-mentang atas nama bonus demografi, semuanya kita obral bak kacang goreng, tanpa memikirkan harga diri bangsa dan kepentingan nasional kita. Semoga bisa demikianlah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.