Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jannus TH Siahaan
Doktor Sosiologi

Doktor Sosiologi dari Universitas Padjadjaran. Pengamat sosial dan kebijakan publik. Peneliti di Indonesian Initiative for Sustainable Mining (IISM). Pernah berprofesi sebagai Wartawan dan bekerja di industri pertambangan.

Refleksi Demografis pada Hari Kemerdekaan Ke-78 Indonesia

Kompas.com - 17/08/2023, 08:37 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Karena rendahnya angka ILOR itu pula akhirnya lebih dari setengah angkatan kerja kita masuk ke sektor informal.

Nah, sebagaimana sering juga diingatkan oleh Presiden Jokowi soal bonus demografi, termasuk dalam pidatonya pada 16 Agustus 2023 di Senayan, Jakarta, tantangan ke depan memang tidak mudah.

Harus ada upaya-upaya kongkret untuk mempersiapkan bangsa ini berhadapan dengan ledakan tenaga kerja produktif, terutama dengan mamasifkan upaya dalam mendatangkan investasi.

Lalu pada 17 Agustus, tepat pada hari kemerdekaan Indonesia hari ini, pemerintah juga perlu mengedepankan pesan bahwa langkah-langkah untuk mengatasi masalah tersebut juga harus dalam koridor nasionalisme yang tepat.

Indonesia membutuhkan investasi, baik domestik maupun asing, agar lapangan pekerjaan semakin banyak tersedia.

Namun ada batasan yang perlu dijaga, yakni batasan yang akan menunjukkan bahwa segala upaya tersebut pada akhirnya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan nasional dan kepentingan seluruh rakyat Indonesia.

Pemerintah harus memilki posisi tawar kuat atas segala investasi yang masuk. Jangan sampai malah sebaliknya di mana pemerintah justru dikendalikan oleh para investor atau jejaring investor yang berwajah oligarkis, dengan alasan bahwa investasi mereka akan ikut menjawab masalah bonus demografi.

Dengan begitu, pemerintah kemudian dengan mudah diarahkan untuk menelurkan aturan-aturan dan insentif-insentif fiskal yang justru sangat menguntungkan para pelaku investasi secara berlebih.

Padahal, yang terjadi justru tidak seirama dengan kepentingan nasional, di mana sumber daya alam (SDA) dan pasar domestik kita dikuras sedemikian rupa. Padahal lapangan pekerjaan yang disediakan dan kerusakan lingkungan yang disebabkannya tak sebanding dengan kerugian yang dialami Indonesia.

Pemerintah harus belajar dan introspeksi secara mendalam dari kegagalan Tesla merapat ke Indonesia, bukan malah sibuk membela diri.

Faktor lingkungan sangat penting dan Tesla sudah berada pada "reasoning" yang benar saat menolak berinvestasi di Indonesia.

Kerusakan lingkungan justru mengancam masa depan generasi muda dan generasi mendatang Indonesia.

Menukar investasi atas nama pembukaan lapangan pekerjaan dengan kerusakan lingkungan bukanlah "trade off" yang sepadan, karena imbas jangka panjangnya justru merusak masa depan anak muda, terutama di lokasi industri berada.

Inilah semangat nasional demografis nasionalis yang harus dikedepankan oleh pemerintah pada perayaan kemerdekaan kali ini.

Generasi muda kita harus dibuat berdaya saing, lapangan pekerjaan perlu terus didorong untuk tersedia secara masif, tapi masa depan generasi mendatang, harga diri bangsa, dan kepentingan nasional juga harus dijaga.

Jangan mentang-mentang atas nama bonus demografi, semuanya kita obral bak kacang goreng, tanpa memikirkan harga diri bangsa dan kepentingan nasional kita. Semoga bisa demikianlah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com