Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Peneliti BRIN Sebut Reformulasi BOS dan BOSDA Dibutuhkan untuk Atasi Masalah Akses Pendidikan

Kompas.com - 10/08/2023, 19:15 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Menurut Evi, inovasi kepemimpinan perempuan di sektor pendidikan tidak saja menjawab permasalahan pendidikan, tetapi juga memberikan nilai tambah dalam meningkatkan mutu pendidikan.

"Kemudian, rekomendasi kami selanjutnya yaitu, antara indikator dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan, rapor pendidikan perlu disandingkan dan diharmonisasikan. Hal ini bertujuan agar data yang digunakan dapat saling dipertukarkan dan disederhanakan sehingga tidak terlalu banyak pelaporan," jelasnya.

Baca juga: Polines Inovasi Vespa Listrik, Ada Fitur Antimaling

Evi mengungkapkan bahwa lima daerah telah memiliki berbagai program inovasi untuk meningkatkan akses dan mutu pendidikan.

Adapun lima daerah tersebut, yaitu Provinsi Jatim, Kabupaten Tegal, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Jombang, dan Kota Mojokerto

Untuk berbagai program inovasi yang dimaksud, yaitu Muatan Lokal Diniyah dan Keagamaan untuk mengantisipasi partisipasi rendah di sekolah umum atau negeri.

Kemudian, pemberian seragam sekolah dan jemputan sekolah, pemberian uang saku dan uang transportasi sekolah, pemberian beasiswa keluarga tidak mampu, pemberian beasiswa berprestasi baik akademik maupun non akademik.

Selanjutnya ada penerimaan siswa jalur khusus bagi penghafal Al-Qur'an, program Yuh Sekolah Maning, Sister School Sekolah Umum dengan Sekolah Luar Biasa (SLB), Siswa Asuh Sebaya (SAS), program Gerakan Angkat Anak Muda Putus Sekolah (Garda Ampuh), Smart Better, dan Sahabat Dikmas sebagai tindak lanjut dari program Gempita Perpus, dan lainnya.

BRIN bersama Tanoto Foundation lakukan penelitian

Perlu diketahui, BRIN bersama Tanoto Foundation telah melakukan penelitian di lima daerah, yaitu Provinsi Jatim, Kabupaten Tegal, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Jombang, dan Kota Mojokerto.

Penelitian tersebut dilakukan karena daerah tersebut dipimpin oleh kepala daerah perempuan dan ditetapkan sebagai daerah terinovatif oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri).

Adapun penelitian tersebut menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, diskusi kelompok terpumpun, survei persepsi kepada pemangku kebijakan, dan studi dokumentasi kebijakan.

Penelitian itu dilakukan dengan alasan bahwa target Sustainable Development Goals (SDGs) akan berakhir pada 2030, dan masih rendahnya keterwakilan perempuan di sektor publik untuk jabatan strategis.

Baca juga: Raih Capaian SDGs Tertinggi, Dua Desa di Hulu Sungai Tengah Terima Penghargaan dari Kemendesa PDTT

Dari aspek pendidikan, Indonesia juga masih berkutat mengenai permasalahan akses dan mutu pendidikan, sehingga diperlukan inovasi para kepala daerah untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Untuk itu, BRIN melalui Organisasi Tata Kelola Pemerintahan Ekonomi dan Masyarakat (OR TKPEM) membentuk tim riset gender dan birokrasi.

Tim tersebut beranggotakan enam orang peneliti, lima dari PR Pemerintah Dalam Negeri dan satu orang dari PR Kebijakan Publik.

Untuk PR Pemerintah Dalam Negeri, yaitu Evi Maya Savira, Imam Radianto Anwar, Melati A Pranasari, Suci Emilia Fitri, dan RH Andri Ansyah. Sementara itu, PR Kebijakan Publik adalah Yanuar F Wismayanti, 

Halaman:


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com