Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Ketua ASEAN-BAC 2023 Siap Jalin Kerja Sama Indonesia-Laos di Sektor Jasa Logistik dan Transportasi

Kompas.com - 09/08/2023, 14:38 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Association of Southeast Asian Nations-Business Advisory Council (ASEAN-BAC) 2023 Arsjad Rasjid mengatakan, Indonesia siap menjalin kerja sama dengan Laos di sektor jasa logistik dan transportasi.

“ASEAN-BAC siap menjalin kerja sama pembangunan Laos Logistic Ecosystem (LLL) sebagai best practice Indonesia di sektor jasa logistik dan transportasi di Vientiane Logistic Park,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (9/8/2023).

Pernyataan tersebut disampaikan Arsjad saat melakukan roadshow ASEAN-BAC di Laos beberapa waktu lalu. Sebelumnya, dalam rangka Keketuaan Indonesia di ASEAN-BAC 2023, Arsjad bersama delegasi ASEAN-BAC melakukan roadshow ke Malaysia, Filipina, Singapura, Vietnam, Kamboja, Brunei Darussalam, Myanmar, dan Inggris.

Arsjad mengungkapkan, Pemerintah Laos tengah mencanangkan Vientiane Logistics Park (VLP) sebagai program prioritas yang dirumuskan dalam Rencana Strategi Pengembangan Logistik.

Proyek VLP diharapkan akan mengubah Laos menjadi negara yang terhubung dengan daratan Greater Mekong Subregion (GMS).

Baca juga: Timor Leste Minta Dukungan Keanggotaan Penuh di ASEAN, Puan: Semoga Penuhi Kriteria

“Sebab, lokasi tersebut akan berfungsi sebagai pusat distribusi antara ASEAN dan Tiongkok setelah proyek kereta api Laos-Tiongkok rampung pada Desember 2021,” ucap pria yang menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia itu.

Selain bertemu Deputi Perdana Menteri (PM) dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Laos H E Saleumxay Kommasith, delegasi ASEAN-BAC juga berdialog dengan senior member dari Lao National Chamber of Commerce and Industry (LNCCI).

Dalam kesempatan tersebut, Arsjad mengapresiasi keberhasilan transformasi di Laos sebagai transportation hub penting di kawasan Asia Tenggara.

Menurutnya, perencanaan visioner dan keberhasilan mengeksekusi transformasi tidak hanya berdampak signifikan terhadap penurunan biaya logistik, tetapi juga mendorong laju pembangunan ekonomi di Laos.

Baca juga: Hasil Pertanian Negara Laos

“Peresmian Jaringan Kereta Api Laos-Tiongkok pada Desember 2021 menandai titik balik pembangunan sektor transportasi di Laos. Tentu saja ini sangat mempengaruhi biaya logistik. Perjalanan Vientiane ke Bote, Tiongkok yang biasanya ditempuh selama 15 jam menggunakan kendaraan, kini hanya memerlukan waktu empat jam menggunakan kereta api," kata Arsjad.

Komitmen pengembangan energi baru terbarukan

Pada kesempatan tersebut, Arsjad mengaku terkesan dengan kemunculan Laos sebagai pemain kunci dalam industri energi baru terbarukan (EBT). Negara ini memiliki lebih dari 70 bendungan dengan total kapasitas pembangkit sebesar 8.000 megawatt (MW).

Ia menilai, komitmen Laos terhadap energi berkelanjutan selaras dengan visi ASEAN untuk masa depan yang lebih hijau.

“Kami melihat bahwa Laos turut berperan aktif terlibat dalam perdagangan energi internasional untuk keamanan energi regional. Kami mengapresiasi pencapaian Laos yang luar biasa 'Baterai Asia Tenggara' dan kontribusinya terhadap ketahanan energi, pertumbuhan ekonomi, dan tujuan pembangunan berkelanjutan di kawasan,” ucap Arsjad.

Baca juga: Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi, BI Update Insentif Likuiditas Perbankan

Sementara itu, Wakil Ketua ASEAN-BAC Bernardino Vega mengungkapkan, Laos juga berkomitmen mencapai netralitas karbon (carbon neutrality).

Netralitas karbon adalah sebuah pencapaian keseimbangan antara mengeluarkan karbon dan menyerap emisi karbon dari penyerap karbon.

Menurutnya, Laos telah berupaya untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau Nol Emisi Karbon pada 2060. Negara ini juga memberdayakan para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) pertanian melalui skema inclusive closed loop.

“Ini sangat penting karena menjadi kekuatan kita di Asia Tenggara. Di Indonesia, perusahaan-perusahaan seperti Sinar Mas Land, Bakrie Group, dan Mayora Group terlibat dalam upaya-upaya pencapaian target NZE serta peningkatan kompetensi UMKM,” jelas Dino.

Baca juga: Gandeng Pertamina Foundation, PIS Dukung Komitmen NZE dan Kelestarian Laut Indonesia

Dino pun mencontohkan upaya aktif Sinar Mas Land dalam mengurangi emisi karbon. Menurutnya perusahaan ini mengurangi emisi karbon melalui penggunaan EBT untuk konsumsi listrik hijau dan penggunaan sertifikat EBT atau Renewable Energy Certificate (REC) dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) Sinar Mas Land Muktar Widjaja mengungkapkan, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN bakal memasok listrik terbarukan melalui REC sebesar 613 megawatt-jam (MWh) untuk lima gedung milik Sinar Mas Land Group.

Adapun lima gedung tersebut, yakni Sinar Mas Land Plaza BSD, Sinar Mas Land Plaza Thamrin, MyRepublic Plaza BSD, Traveloka Campus, dan Green Office Park 9 BSD.

Terkait ekosistem digital, Dino mengapresiasi langkah-langkah strategis Laos turut ambil bagian dalam proses digitalisasi sistem finansial yang melibatkan UMKM melalui sistem ASEAN QR Code.

Baca juga: Ketentuan Transfer Riwayat Chat WhatsApp Pakai Kode QR

Sistem tersebut akan menghubungkan kode QR dalam melakukan pembayaran secara nasional dan antarnegara Asia Tenggara.

Arsjad berharap, dengan adanya berbagai kerja sama di atas, Laos bisa menjadi titik konektivitas untuk negara-negara ASEAN.

"Saya juga optimistis (beberapa upaya kerja sama ini) bisa membantu Laos menjadi chairmanship ASEAN-BAC pada tahun mendatang," tuturnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com