JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengingatkan para calon presiden (capres) yang mau maju di Pilpres 2024 untuk bersikap baik kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, menurutnya, Presiden Jokowi masih memiliki pengaruh yang kuat.
Hal tersebut Bahlil sampaikan dalam acara bertajuk 'Kepemimpinan Nasional dan Dinamika Elektoral Jelang 2024 di Mata Generasi Muda', seperti disiarkan akun YouTube Indikator Politik Indonesia, Minggu (23/7/2023).
"Empat bulan lalu saya pernah jadi narsum di tempat Pak Burhan kan? Bahwa capres-capres ini besok kalau mau menang, harus baik-baik sama Pak Jokowi. Kompas baru kemarin menyampaikan berita bahwa pengaruh Pak Jokowi itu dalam menentukan pemenang pilpres sangat kuat sekali," ujar Bahlil.
Baca juga: Lamhot Sinaga: Bahlil Jangan Jadi Ilalang di Partai Golkar
Bahlil menyarankan agar para capres yang mau maju untuk Pilpres 2024 memanfaatkan peluang tersebut dengan baik ke Jokowi.
Dia mempersilakan jika ada capres yang berbeda dari Jokowi. Namun, Bahlil mengingatkan bahwa risikonya pun pasti ada juga.
"Jadi kalau sekarang ini katakanlah ada capres yang tidak mau bersama Pak Jokowi, atau berbeda ya, risikonya sudah tahu. Dan saya percaya Bapak Jokowi itu dicintai rakyat," tuturnya.
Lalu, Bahlil mencontohkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Dia menyebut elektabilitas Prabowo di survei beberapa waktu lalu tidak bagus.
Baca juga: Respons Menteri Bahlil Usai Namanya Dianggap Layak Gantikan Airlangga jadi Ketum Golkar
Namun, kata Bahlil, setelah bergabung bersama Jokowi, elektabilitas Prabowo kini melejit.
Adapun Prabowo pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 bertarung dengan Jokowi sebagai capres, meski hasil akhirnya selalu kalah.
"Buktinya, mohon maaf ya, saya kasih contoh Gerindra, Pak Prabowo dulu surveinya enggak sebagus itu. Ikut-ikut Pak Jokowi, program, kunker, apa, semua, alhamdulillah naik, bagus," jelas Bahlil.
Bahlil mengatakan, sikap Jokowi yang kerap mengajak Prabowo melakukan kunjungan kerja (kunker) bukanlah bentuk endorsement.
Sebab, pada prinsipnya, Prabowo adalah menteri di kabinet pemerintahan Jokowi saat ini. Sehingga, hal tersebut menjadi wajar.
Baca juga: Luhut, Bamsoet, hingga Bahlil Dinilai Cocok Gantikan Airlangga jika Munaslub Digelar
Bahlil pun mengingatkan partai-partai koalisi pemerintah seperti PDI-P, Golkar, dan Gerindra untuk memanfaatkan momentum ini.
"Partai Gerindra, PDI-P, Golkar, adalah bagian dari pemerintah, harusnya partai-partai itu manfaatkan momentum itu," katanya.
"Tapi saya lihat Pak Ganjar surveinya sudah mulai bagus itu. Karena memang sama-sama PDI-P. Cuman pasangan lain itu masih stagnan. Seperti sahabat saya Pak Anies, itu masih stagnan sekali," imbuh Bahlil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.