Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Capres Baik-baik ke Jokowi kalau Mau Menang, Bahlil: Buktinya, Mohon Maaf, Prabowo...

Kompas.com - 24/07/2023, 10:44 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengingatkan para calon presiden (capres) yang mau maju di Pilpres 2024 untuk bersikap baik kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, menurutnya, Presiden Jokowi masih memiliki pengaruh yang kuat.

Hal tersebut Bahlil sampaikan dalam acara bertajuk 'Kepemimpinan Nasional dan Dinamika Elektoral Jelang 2024 di Mata Generasi Muda', seperti disiarkan akun YouTube Indikator Politik Indonesia, Minggu (23/7/2023).

"Empat bulan lalu saya pernah jadi narsum di tempat Pak Burhan kan? Bahwa capres-capres ini besok kalau mau menang, harus baik-baik sama Pak Jokowi. Kompas baru kemarin menyampaikan berita bahwa pengaruh Pak Jokowi itu dalam menentukan pemenang pilpres sangat kuat sekali," ujar Bahlil.

Baca juga: Lamhot Sinaga: Bahlil Jangan Jadi Ilalang di Partai Golkar

Bahlil menyarankan agar para capres yang mau maju untuk Pilpres 2024 memanfaatkan peluang tersebut dengan baik ke Jokowi.

Dia mempersilakan jika ada capres yang berbeda dari Jokowi. Namun, Bahlil mengingatkan bahwa risikonya pun pasti ada juga.

"Jadi kalau sekarang ini katakanlah ada capres yang tidak mau bersama Pak Jokowi, atau berbeda ya, risikonya sudah tahu. Dan saya percaya Bapak Jokowi itu dicintai rakyat," tuturnya.

Lalu, Bahlil mencontohkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Dia menyebut elektabilitas Prabowo di survei beberapa waktu lalu tidak bagus.

Baca juga: Respons Menteri Bahlil Usai Namanya Dianggap Layak Gantikan Airlangga jadi Ketum Golkar

Namun, kata Bahlil, setelah bergabung bersama Jokowi, elektabilitas Prabowo kini melejit.

Adapun Prabowo pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 bertarung dengan Jokowi sebagai capres, meski hasil akhirnya selalu kalah.

"Buktinya, mohon maaf ya, saya kasih contoh Gerindra, Pak Prabowo dulu surveinya enggak sebagus itu. Ikut-ikut Pak Jokowi, program, kunker, apa, semua, alhamdulillah naik, bagus," jelas Bahlil.

Bahlil mengatakan, sikap Jokowi yang kerap mengajak Prabowo melakukan kunjungan kerja (kunker) bukanlah bentuk endorsement.

Sebab, pada prinsipnya, Prabowo adalah menteri di kabinet pemerintahan Jokowi saat ini. Sehingga, hal tersebut menjadi wajar.

Baca juga: Luhut, Bamsoet, hingga Bahlil Dinilai Cocok Gantikan Airlangga jika Munaslub Digelar

Bahlil pun mengingatkan partai-partai koalisi pemerintah seperti PDI-P, Golkar, dan Gerindra untuk memanfaatkan momentum ini.

"Partai Gerindra, PDI-P, Golkar, adalah bagian dari pemerintah, harusnya partai-partai itu manfaatkan momentum itu," katanya.

"Tapi saya lihat Pak Ganjar surveinya sudah mulai bagus itu. Karena memang sama-sama PDI-P. Cuman pasangan lain itu masih stagnan. Seperti sahabat saya Pak Anies, itu masih stagnan sekali," imbuh Bahlil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Nasional
Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Nasional
KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

Nasional
Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Nasional
PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

Nasional
Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Nasional
Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Nasional
Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Nasional
Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

Nasional
4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

Nasional
Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com