JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pakar Partai Golkar, Ridwan Hisjam menyebut sejumlah nama yang cocok menggantikan Airlangga Hartanto menjadi Ketua Umum Partai Golkar jika Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) digelar.
Hal itu diungkapkan Ridwan Hisjam usai menerima rekomendasi Munaslub dari eksponen pendiri Partai Golkar yang tergabung dalam pemrakarsa penggerak kebangkitan Golkar, pada Rabu (12/7/2023).
“Kalau sekarang menurut pendapat saya, karena ini tinggal enam bulan (Pemilu 2024) sampai Februari, harus orang yang betul-betul mempunyai klasifikasi super hebat, sudah super, hebat lagi,” kata Ridwan saat konferensi pers di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (12/7/2023).
Baca juga: Sejumlah Politisi Senior Golkar Dorong Penggantian Airlangga Lewat Munaslub
Beberapa sosok itu antara lain Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menko PMK Muhadjir Effendy, dan Menko Polhukam Mahfud MD. Nama-nama itu disebut karena memiliki jabatan yang setara dengan Airlangga.
Namun, di antara nama itu, hanya Luhut yang merupakan kader Golkar.
“Orang yang duduk di pemerintahan, super hebat, siapa yang selevel oleh Pak Airlangga? Ya Opung, Luhut Binsar Pandjaitan,” kata Ridwan.
“Terus kalau Muhadjir bukan Golkar, dulu pengurus Golkar di Malang waktu zaman Orde Baru. Satunya lagi Mahfud MD, dia tidak pernah Golkar, (tapi) PKB,” ujar Ridwan.
Ridwan juga menyebut sejumlah nama lagi seperti Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang hingga Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet.
“Terus ada lagi yang di pemerintahan, Pak Bahlil pernah menjadi pengurus Golkar terus, ada lagi Pak Agus Gumiwang. Terus ada lagi Menpora yang sekarang, tapi kan enggak mungkin, enggak masuk kriteria, belum masuk kriteria,” kata Ridwan.
“Di luar pemerintahannya ya calonnya itu aja ada Pak Bamsoet, ada saya, ada Agun Gunanjar Sudarsa,” ucap Ridwan menambahkan.
Baca juga: Airlangga Klaim Tak Ada Rencana Munaslub Golkar untuk Dongkel Dirinya
Diketahui, sejumlah politisi senior Partai Golkar mendorong Munaslub untuk mendorong agar Ketua Umum Golkar Airlangga Hartanto diganti.
Sejumlah politisi itu mengatasnamakan diri mereka eksponen pendiri Partai Golkar, diprakarasai Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri (Soksi) Lawrence TP Siburian, Anggota Dewan Pakar Golkar Ridwan Hisjam, dan politikus senior Golkar Zainal Bintang.
Lawrence mengatakan, diadakannya pernyataan sikap ini karena tidak jelasnya arah Golkar menjelang Pemilu 2024. Ia menilai, hanya Partai Amanat Nasional (PAN) yang berpeluang berkoalisi dengan Golkar.
“Kami sudah tahu kok, tinggal PAN yang bisa berkoalisi. (Elektabilitas) PAN punya 7 persen, Golkar punya 14 persen, kalau digabung 21 persen,” kata Lawrence.
“Kalau bergabung, maju pasti kalah. Pasti kalah. Sejuta persen pasti kalah,” ujar dia.