Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Lamhot Sinaga: Bahlil Jangan Jadi Ilalang di Partai Golkar

Kompas.com - 23/07/2023, 19:09 WIB
Tim Konten,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagaikan ilalang yang tumbuh di kebun gandum, berjuang untuk tumbuh bersama, memakan nutrisi yang sama, dan menunjukkan rupa yang sama. Akan tetapi, pada akhirnya, ilalang ini merebut lahan gandum tersebut.

Begitulah cara Lamhot Sinaga menggambarkan upaya Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dalam merebut kursi Ketua Umum (Ketum) Golkar seperti yang santer diberitakan saat ini.

“Percayalah, kami akan mencabut ilalang pengganggu ini walau tidak harus buru-buru. Sebab, mungkin saja akar ilalang ini menyangkut di akar gandum," tutur Lamhot dikutip dari rilis resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (23/7/2023).

Sebagai informasi, Bahlil Lahadalia menyatakan menyatakan siap maju menjadi Ketum Golkar jelang pemilihan legislatif dan presiden.

Menurut Lamhot, pernyataan Bahlil yang siap maju menjadi Ketum Golkar memiliki makna ganda.

Pertama, sikap Bahlil menunjukkan kepada masyarakat kalau dirinya lebih baik dari Ketum Golkar saat ini.

Lamhot menilai, Bahlil menunjukkan angka-angka yang mendelegitimasi kinerja Airlangga Hartanto.

Bahkan, sambung Lamhot, Bahlil juga tak segan membawa suara perwakilan Golkar di daerah tanpa membawa data yang valid.

Kedua, pernyataan tersebut juga ada terkait dengan dukungan calon presiden (capres).

Menurut Lamhot, Bahlil seolah ingin membawa kapal besar Golkar mendukung capres tertentu.

Padahal, Golkar sendiri tengah membentuk koalisi sendiri atau berkoalisi dengan partai yang memposisikan Airlangga sebagai penerima mandat musyawarah nasional (munas) untuk ikut dalam kontestasi Pilpres 2024.

"Ada upaya mendelegitimasi keputusan munas demi kepentingan pribadi dan kelompoknya. Padahal, selama saya bergabung dalam kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar, tidak terlihat kontribusi signifikan Bahlil dalam membesarkan partai. Justru, sekarang saatnya kontribusi itu dibutuhkan," lanjutnya.

Menurut Lamhot, jika memang terdapat masalah atau ada data yang perlu didiskusikan, Bahlil bisa membenahi masalah tersebut bersama dengan kader Golkar lainnya.

“Saya berharap, akan ada statement perbaikan dari Bahlil agar isu-isu tidak penting akibat pernyataannya tidak menguras energi partai yang sedang berjuang untuk menjadi pemenang di Pemilu 2024," ucap Lamhot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com