Sembari menempatkan posisi Ganjar juga tidak boleh dipandang lebih rendah dari posisi partai pengusung, karena sejatinya capres merupakan posisi otonom, yang menempatkan partai pengusung selayaknya sebagai mitra perjuangan, bukan bos dalam pertarungan.
Derajat kesamaan Ganjar-Jokowi, meski sudah terjalin kuat, Ganjar bisa saja berujung dicitrakan sebagai Jokowi Minus, jika Ganjar tidak mampu mengatur konfigurasi kepentingan yang ada, sehingga Jokowi terus memilih menjalankan politik cawe-cawenya.
Hal itu dapat berpotensi arus dukungan relawan dan simpatisan Jokowi terbelah untuk capres lain.
Maka ketimbang berkutat di panggung depan politik dengan mendirikan aneka baliho, lebih baik Ganjar memainkan peran di panggung belakang, dengan mencari cara mencairkan kebekuan politik, dan memaksa Jokowi mendukungnya sepenuh hati.
Ganjar tidak boleh puas hanya dengan kata-kata pujian sebelum konkret dukungan, seperti bait-bait Puisi WS Rendra:
Kesadaran adalah matahari
Kesabaran adalah bumi
Keberanian menjadi Cakrawal, dan
Perjuangan adalah Pelaksanaan Kata-kata