Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ikrama Masloman
Strategic Manager KCI LSI

Peneliti Senior Lingkaran Survei Indonesia

Ganjar Itu Jokowi Plus atau Jokowi Minus?

Kompas.com - 22/07/2023, 12:49 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Tokoh lain seperti Erick Thohir, Mahfud MD, Sandiaga bahkan AHY, juga pernah di-endorse Jokowi sebagai tokoh potensial, maka dukungan seseorang dinamis sesuai konteks waktu, situasi, dan dinamika politik.

Tafsir ketiga, anggap saja Jokowi adalah Ganjar layaknya ungkapan Bung Adian, karena kesamaan karakter yang sederhana dan merakyat, juga satu-satunya suksesor yang akan melanjutkan estafet Jokowi, maka secara strategi politik, menggelontorkan dana super besar untuk menegaskan hal itu lewat aneka baliho, tentu tidak menambah ceruk pemilih baru.

Narasi tersebut hanya berkutat di ruang gema (echo chamber) para pendukung dan simpatisan Ganjar.

Sama halnya ruang gema ketika menegaskan Ganjar itu merakyat, Anies itu cerdas, dan Prabowo itu kuat.

Para kandidat capres sejatinya hanya menegaskan image yang sudah dikenal publik. Dan belum berani membangun image dan jargon baru untuk masuk menarik pemilih lawan

Derajat kesamaan Ganjar – Jokowi

Kesamaan Ganjar-Jokowi dalam pandangan umum, seperti tumbuh besar dari kultur Jawa, dari provinsi yang sama, yaitu Jawa Tengah, berproses politik sama-sama di PDIP.

Meski proses Ganjar bisa dibilang lebih lama dan paripurna, hubungan Jokowi dengan PDIP lebih bersifat resiprokal atau timbal balik sebagai pengusungnya di ajang kekuasaan.

Meski kader PDIP, Jokowi juga diusung oleh partai politik lain yang menjadi penopang kepemimpinannya,

Sehingga Jokowi berdiri kokoh mengambil beban sebagai seorang negarawan, yang mengagresi semua kepentingan, ketimbang menjadi alat untuk satu partai.

Secara semiotik, Jokowi dikesankan otoritatif, tidak gambang diseret arus desakan PDIP, walapun sering sekali sindiran petugas partai ditujukan ke Jokowi, sebagai semiotik ekspresi kekecewaan.

Dalam pandangan umum, derajat kesamaan Ganjar-Jokowi mungkin lebih kuat, ketimbang Prabowo-Jokowi, apalagi Anies-Jokowi. Namun dalam perspektif politis, derajat kesamaan lebih dari sekadar kesamaan demografi maupun asosiatif.

Meski Ganjar ada yang menyebut sebagai Jokowi plus, karena selain karakternya yang merakyat, Ganjar juga dilihat memiliki jejak aktivisme sosial serta kedekatan dengan kelompok Islam tradisional karena istrinya merupakan keturunan kiai pengasuh pesantren ternama di jawa.

Namun dalam politik elektoral hal itu tidak cukup, apalagi dalam konteks politik Jawa.

Presiden harus dilihat layaknya raja. Mendekati raja, menurut kawan saya pemerhati budaya Jawa, bahwa raja tidak bisa disapa dari atas dengan mengelus kepalanya, namun disapa dari bawah dengan memegang kakinya.

Pasang surut hubungan Ganjar-Jokowi, saya memandang karena kesenjangan mentoring. PDIP dan Jokowi, harus dilihat oleh Ganjar sebagai mentor yang setara, yang tidak memiliki hirarki, bahwa yang satu lebih tinggi dari yang lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Nasional
KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

Nasional
Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Nasional
Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Nasional
Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Nasional
Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Nasional
Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com