Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Reshuffle" Kabinet Kedelapan dan Upaya Mempertahankan Status Quo Jelang Pemilu 2024

Kompas.com - 18/07/2023, 10:28 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

Mereka adalah Nadiem Makarim yang dilantik menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengganikan Bambang Brodjonegoro yang mengundurkan diri serta Bahlil Lahadalia yang dilantik menjadi Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM.

Selain itu, saat itu Presiden Jokowi juga melantik Laksana Tri Handoko sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Lalu, perombakan ketiga dilakukan 15 Juni 2022. Pada saat itu Presiden mengganti dua menteri dan menunjuk tiga wamen baru untuk mengisi Kabinet Indonesia Maju.

Kedua menteri yang dilantik yakni Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan menggantikan M Lutfi, serta mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto yang dilantik sebagai Menteri ATR/Kepala BPN menggantikan Sofyan Djalil.

Sementara tiga wamen yang dilantik yaitu Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Noor sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Sekretaris Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni sebagai Wakil Menteri ATR, dan Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo yang dilantik menjadi Wakil Menteri Dalam Negeri.

Presiden Jokowi pun menyatakan, dirinya masih membuka peluang untuk kembali merombak kabinet.

Baca juga: Pentolan Relawan Jokowi Pimpin Kementerian Strategis Jelang Pemilu

Hal itu disampaikannya menjawab pertanyaan wartawan soal kemungkinan melakukan reshuffle kembali setelah ini.

Menurut Jokowi, reshuffle merupakan hak prerogatif dirinya sebagai Presiden.

"Ya bisa saja (reshuffle lagi). Prerogatif presiden," ujarnya di Istana Negara usai pelantikan para menteri dan wamen.

Adapun secara keseluruhan, dalam dua periode masa pemerintahannya, Presiden Jokowi sudah delapan kali melakukan perombakan kabinet.

Selain empat kali di periode kedua, reshuffle juga sudah dilakukan sebanyak empat kali di periode pertama pemerintahannya.

Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria (tengah) bersama Wakil Menteri Desa PDTT Paiman Raharjo (kedua kiri), Wakil Menteri Agama Saiful R Dasuki (kiri), Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani (kanan), dan Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury (kedua kanan) mengikuti pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/7/2023). Presiden Joko Widodo melantik lima wakil menteri yakni Nezar Patria sebagai Wakil Menteri Kominfo, Paiman Raharjo sebagai Wakil Menteri Desa PDTT,  Pahala Mansury sebagai Wakil Menteri Luar Negeri, Rosan Roeslani sebagai Wakil Menteri BUMN, dan Saiful R Dasuki sebagai Wakil Menteri Agama. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nym.ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK A Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria (tengah) bersama Wakil Menteri Desa PDTT Paiman Raharjo (kedua kiri), Wakil Menteri Agama Saiful R Dasuki (kiri), Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani (kanan), dan Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury (kedua kanan) mengikuti pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/7/2023). Presiden Joko Widodo melantik lima wakil menteri yakni Nezar Patria sebagai Wakil Menteri Kominfo, Paiman Raharjo sebagai Wakil Menteri Desa PDTT, Pahala Mansury sebagai Wakil Menteri Luar Negeri, Rosan Roeslani sebagai Wakil Menteri BUMN, dan Saiful R Dasuki sebagai Wakil Menteri Agama. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nym.

Jatah Nasdem hingga permintaan PPP

Dalam keterangan persnya pada Senin, Presiden Juga memberikan respons saat ditanya mengenai mengapa tidak memberikan jabatan Menkominfo kepada Partai Nasdem sebagaimana sebelumnya.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya Menkominfo dijabat oleh Johnny G Plate yang merupakan politisi dari Nasdem.

Mengenai hal itu, Kepala Negara tak memberikan jawaban secara tegas. Presiden hanya menyinggung soal kerja cepat.

Baca juga: Gusarnya Nasdem Saat Jokowi Limpahkan Kursi Menkominfo ke Relawan...

"Agar segera bekerja cepat," kata Jokowi sambil tersenyum tipis.

Saat ditanya kembali apakah ada komunikasi dengan Nasdem soal pengurangan jatah menteri, Jokowi kembali menjawab dengan menyinggung soal kecepatan kerja.

"Agar ini selesai dengan kecepatan," ujar Jokowi kembali sambil tersenyum.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dan Menkominfo yang baru dilantik, Budi Arie Setiadi pun ikut tersenyum mendengar pertanyaan wartawan serta jawaban Presiden.

Saat itu, Presiden Jokowi juga mengingatkan bahwa Kabinet Indonesia Maju punya waktu sangat pendek untuk menuntaskan kerja, yakni tersisa 1,5 tahun saja.

Baca juga: Reshuffle Kabinet dan Langkah Politik Jokowi yang Semakin Ambigu

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com