Presiden tersenyum senang dan mengacungkan jempol untuk anak-anak itu.
Kemudian, Kepala Negara menyalami warga dan melakukan foto bersama mereka serta anak-anak suku Asmat.
Warga Kampung Ewer menyampaikan rasa syukur karena telah dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo. Sebab, hingga saat ini Presiden Jokowi telah dua kali berkunjung ke Asmat.
Warga pun ingin agar presiden yang akan melanjutkan pemerintahan setelah Jokowi memiliki mental yang sama dalam hal pemerataan pembangunan.
"Kalau kami sebagai orang Asmat, kami merasa bangga, karena dari sekian presiden yang bisa selalu santun terhadap masyarakat, Beliau yang bisa sampai tiba di Asmat. Tiba di Asmat sudah dua kali. Ini yang kedua kali," ujar salah seorang warga Ewer, bernama Veronicus.
"Dan kami sangat bangga. Kalau boleh, ke depan presiden-presiden (punya mental) seperti mental yang dimiliki oleh Bapak Presiden (Jokowi) itu harus ada. Kalau tidak, itu akan terjadi kesenjangan dalam pembangunan ke depan," kata dia.
Baca juga: Tinjau Food Estate di Kabupaten Keerom, Papua, Jokowi Berikan Evaluasi
Sementara itu, Ketua Adat Kampung Ewer, Vincent merasa bangga karena pembangunan sudah bisa masuk ke daerah terpencil seperti Asmat.
"Puji dan syukur kita haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Bapak Jokowi sebagai hati roh Kudus hati malaikat, karena Asmat merasa bangga, merasa bangga dengan kehadiran pembangunan di pedalaman terpencil," kata dia.
Setelah mengunjungi Kabupaten Asmat, Presiden Jokowi meninjau ladang jagung yang ada di kawasan food estate, Desa Wambes, Kecamatan Mannem, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
Adapun tanaman jagung di ladang tersebut sebelumnya ditanam oleh Jokowi dan para petani pada Maret 2023.
Berdasarkan peninjauannya, Presiden menyebutkan ada beberapa hal yang bisa diperbaiki agar hasil panen di ladang jagung tersebut bisa lebih maksimal.
"Ini adalah jagung yang kita tanam 3 bulan yang lalu, tepatnya 107 hari yang lalu kita ke sini, kita tanam, dan hasilnya ini. Memang ada yang sudah bagus-bagus, gede-gede, tapi juga ada yang masih (kecil) karena terlalu banyak air," ujar Jokowi.
"Sehingga tadi dievaluasi dari Pak Menteri Pertanian, dari Pak Bupati, dari petani memang paritnya harus lebih dikecilkan jaraknya dari 12 (meter) jadi 5 atau 6 meter," kata dia.
Baca juga: Jokowi Sebut Hasil Panen Jagung Food Estate di Keerom Lebihi Standar Nasional
Presiden mengatakan bahwa kondisi itu merupakan hal yang wajar karena ladang tersebut baru pertama kali digunakan dan diolah untuk menanam jagung.
Meski demikian, Kepala Negara memperkirakan ladang jagung itu tetap dapat menghasilkan panen jagung melebihi standar nasional.
Lebih lanjut, Presiden menyebut bahwa jika produktivitasnya tinggi, lahan jagung tersebut diharapkan bisa untuk memenuhi kebutuhan jagung nasional, khususnya Indonesia Timur.
"Ini untuk Indonesia timur nanti kalau memang ini sudah betul karena produktivitasnya tinggi di atas 7 ton, misalnya masyarakat akan berbondong-bondong pasti akan mau ke sini," tutur Presiden.
Jokowi mengatakan, ia akan kembali berkunjung ke Kabupaten Keerom dalam tiga bulan mendatang untuk melihat lagi kondisi ladang jagung itu.
Presiden berharap hasil panen berikutnya dari ladang jagung tersebut akan memberikan hasil yang baik.
Para petani dan warga mengaku senang dengan kedatangan Jokowi ke Keerom.
Salah seorang petani jagung, Rohim mengatakan, rekan-rekannya sangat antusias mendukung program tanam jagung Jokowi.
Mereka pun berharap Presiden bisa datang lagi ke Keerom.
"Kehadiran Beliau di sini dua kali dalam tiga bulan ini sudah luar biasa. Di Keerom ini kan padahal batas dengan Papua Nugini, di perbatasan. Tapi antusias masyarakat petani di sini luar biasa mendukung program Bapak. Tadi masyarakat minta kalau bisa Bapak bisa hadir lagi," kata Rohim dilansir YouTube Sekretariat Presiden.
Baca juga: Hubungan Indonesia-Papua Kian Baik, Jokowi Ingin Buat Zona Ekonomi Border
Sementara itu, salah seorang warga Keerom, Sepnat merasa senang karena bisa bersaman dengan Presiden.
"Rasa hati gembira, hati senang biasanya hanya lihat saja di TV, tapi pada sore hari ini kita langsung pegang tangan. Berkat Tuhan. Tiga kali bapak Presiden sudah berturut turut datang ke Jayapura tapi ke Keerom sudah dua kali. Jadi kami bersyukur," kata dia.