Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluang Erick Thohir Jadi Cawpres Prabowo: PAN Mendorong, PKB Resisten

Kompas.com - 06/07/2023, 05:34 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir belum mau berandai-andai mengenai peluangnya maju sebagai calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Meski sudah didorong oleh Partai Amanat Nasional (PAN) untuk menjadi cawapres, Erick menilai hal itu belum memberi jaminan bahwa ia akan berlaga di Pilpres 2024.

"Ketika PAN mendorong saya untuk menjadi salah satu cawapres ya saya harus apresiasi, tetapi PAN juga mengerti, tidak mungkin komposisinya (calon presiden dan wakil presiden) tercapai kalau tidak 20 persen," kata Erick di Menara Kompas, Jakarta, Rabu (5/7/2023).

Baca juga: Ditanya Soal Masuk Parpol, Erick Thohir: Menteri BUMN Bukan Orang Partai, tapi Kepercayaan Presiden

PAN mendorong Erick untuk maju sebagai cawapres, entah itu mendampingi Ganjar Pranowo yang diusung PDI-P atau Prabowo Subianto yang diusung Partai Gerindra.

Terbaru, PAN mengajukan syarat Erick sebagai cawapres Prabowo jika harus mendukung Prabowo ketiga kalinya. 

Erick sendiri tidak mau berspekulasi mengenai kemungkinan tersebut.

Sebab, menurut dia, PAN belum menentukan arah koalisinya, antara merapat ke Gerindra atau PDI Perjuangan.

Ia mengingatkan, PAN juga masih bergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Jadi menurut saya terlalu dini, apakah KIB semua pindah ke PDI-P atau KIB pindah ke Gerindra, ya bisa-bisa saja, ya kan itu masih menjadi koalisi kan," ujar Erick.

Namun demikian, Erick mengaku punya kecocokan dengan semua tokoh yang digadang-gadang maju sebagai calon presiden, yakni Ganjar, Prabowo, dan Anies Baswedan.

"Pak Anies kita pernah kerja sama untuk membangun yang namanya moda transportasi yang ada di Jakarta, dengan Pak Ganjar ada Batang, Pak Prabowo kemarin Asabri yang bersih-bersih korupsi di Asabri," kata dia.

PKB resisten

Meski sudah mendapat dukungan penuh dari PAN untuk maju sebagai cawapres mendampingi Prabowo, peluang Erick berlaga di Pilpres 2024 agaknya terbentur oleh sikap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

PKB yang merupakan mitra koalisi Gerindra di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menganggap rencana merapatnya PAN untuk mendukung Prabowo bukanlah hal menarik.

Baca juga: PKB Terkesan Resisten, Erick Thohir Klaim Punya Hubungan Baik dengan Cak Imin

Sebab, PAN mengajukan Erick menjadi cawapres mendampingi Prabowo sebagai syarat untuk bergabung ke KKIR.

“Ya kalau mau gabung, lalu ada syarat, ya belum menarik lah ya,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/7/2023).

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com