Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN Tak Ingin Hanya Jadi Pelengkap jika Gabung dengan KIR atau Parpol Pengusung Ganjar

Kompas.com - 16/06/2023, 20:19 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Daulay mengatakan, pihaknya tak ingin hanya jadi pelengkap jika bergabung dengan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) atau partai politik (parpol) pengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres).

Saleh mengatakan, PAN ingin koalisi yang akhirnya terbentuk nanti bisa memberikan kesetaraan pada semua parpol anggota.

“Jadi kami datang ke sana bukan hanya melengkapi, tapi tentu untuk mengisi dan bekerja bagaimana untuk menyukseskan pemilunya," ujar Saleh di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/6/2023).

"Kemudian, nanti kalau sudah sukses, kita akan bantu di dalam juga untuk bagaimana pembangunan bisa berkelanjutan,” katanya menambahkan.

Baca juga: Jawab Kabar Bakal Merapat ke KIR, Elite PAN: Kami Dekat dengan Gerindra, 2 Kali Koalisi

Saleh juga berharap kepentingan politik PAN bisa diakomodir baik oleh KIR maupun koalisi pengusung Ganjar jika jadi bergabung.

Tertama terkait usulan untuk menjadikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Ganjar.

“Saya kira Erick Thohir bagus ya, bisa dan layaklah untuk diperjuangkan (jadi bacawapres),” ujarnya.

Di sisi lain, Saleh memberi sinyal bahwa PAN lebih dekat melakukan penjajakan bersama Partai Golkar dan KIR yang diisi oleh Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Alasannya, dalam Pemilu 2014 dan 2019, PAN telah bekerja sama dengan Partai Gerindra untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai capres.

Baca juga: PAN: Siapa Pun Capresnya, Cawapresnya Erick Thohir

Dalam pandangannya, jika penjajakan itu berhasil maka keempat parpol mesti memberikan pandangan objektif untuk menentukan bakal cawapres yang mendampingi Prabowo.

Sebab, saat ini Partai Golkar ingin mendorong ketua umumnya Airlangga Hartarto, dan PKB ingin kursi bakal RI-2 diberikan ke Muhaimin Iskandar.

“Karena kalau tidak seperti itu politik jadi buntu. Nanti, pada saatnya akan mengerucut. Saya kira, politik itu rasional dan juga bisa dinegosiasikan sesuai kepentingan nasional,” kata Saleh.

Diketahui, PAN tengah menjajaki opsi agar bisa bekerja sama dengan Partai Golkar, Partai Gerindra, dan PKB.

Meski begitu, PAN juga tetap membuka komunikasi dengan PDI-P supaya kemungkinan untuk memasangkan Ganjar dan Erick Thohir tetap terbuka.

Sebaliknya, PKB menyatakan bahwa penentuan pengusungan bakal capres-cawapres berada di tangan Prabowo dan Muhaimin. Ketentuan tersebut telah tertulis dalam nota kerja sama pembentukan KIR.

Baca juga: PAN Ungkap Reaksi Megawati Saat Zulhas Ajukan Erick Thohir Jadi Cawapres Ganjar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

Nasional
Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

Nasional
Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Nasional
Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Nasional
Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Nasional
Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Nasional
KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

Nasional
Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Nasional
Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Nasional
Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Nasional
Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Nasional
Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Nasional
Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com