Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mustakim
Jurnalis

Eksekutif Produser program talkshow Satu Meja The Forum dan Dua Arah Kompas TV

Manuver Puan dan Nasib Pencapresan Anies Baswedan

Kompas.com - 14/06/2023, 12:26 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

ANIES Baswedan terancam tak bisa melenggang di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Pasalnya, Koalisi Perubahan untuk Persatuan rawan bubar di tengah jalan.

Adalah Puan Maharani yang memulai. Ia mengatakan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masuk bursa bakal calon wakil presiden Ganjar Pranowo.

Lontaran Ketua DPP PDI Perjuangan ini menuai polemik dan kritik. Pasalnya, Partai Demokrat adalah bagian dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan dan sudah meneken piagam perjanjian.

Pernyataan Puan juga dianggap sebagai manuver untuk menggoyang Koalisi Perubahan dan Persatuan. Karena, hal ini disampaikan di tengah memanasnya hubungan dan silang pendapat antara Partai NasDem dan Partai Demokrat.

Dua partai ini terlibat perselisihan terkait keputusan soal bakal cawapres Anies Baswedan.

Demokrat bahkan mengancam akan mengevaluasi dukungannya ke Anies Baswedan jika bakal Cawapres Anies tak segera dideklarasikan.

Saling serang

Baru beberapa bulan berjalan, Koalisi Perubahan untuk Persatuan terancam bubar jalan. Meski sudah terikat traktat, Partai Nasdem dan Partai Demokrat terkesan sudah tak sejalan.

Bahkan kedua partai yang akan mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024 terlibat saling ancam dan saling serang.

Awalnya, Partai Demokrat mendesak agar bakal cawapres Anies Baswedan segera dideklarasikan. Partai berlambang bintang mercy ini mengancam akan mengevaluasi dukungannya ke Anies Baswedan jika bakal cawapres Anies tidak dideklarasikan bulan Juni ini.

Partai NasDem tak tinggal diam. Mereka menuding Demokrat tengah menekan Koalisi Perubahan untuk Persatuan agar memilih AHY menjadi bakal cawapresnya Anies Baswedan.

NasDem menuding, Demokrat bakal hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan jika hal itu tak dilakukan.

Belakangan, Demokrat malah terlihat akrab dengan PDI Perjuangan usai ‘digoda’ Puan Maharani. Hal ini membuat Partai NasDem makin meradang. Partai besutan Surya Paloh ini curiga, PDI Perjuangan punya niat buruk terhadap Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Koalisi atau rekonsiliasi

Di panggung depan Demokrat menyatakan, bahwa mereka masih terikat perjanjian dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres di Pemilu 2024.

Meski demikian, partai ini juga menyambut tawaran PDI Perjuangan. Kedua partai yang terkesan berseberangan ini bahkan mengagendakan pertemuan. Rencananya, Puan dan AHY akan menggelar pertemuan.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya sudah bersua guna menindaklanjuti rencana ini. Pertemuan antara partai pendukung pemerintahan Presiden Jokowi dan partai oposisi ini dinilai sebagai upaya rekonsiliasi.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com