ANIES Baswedan terancam tak bisa melenggang di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Pasalnya, Koalisi Perubahan untuk Persatuan rawan bubar di tengah jalan.
Adalah Puan Maharani yang memulai. Ia mengatakan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masuk bursa bakal calon wakil presiden Ganjar Pranowo.
Lontaran Ketua DPP PDI Perjuangan ini menuai polemik dan kritik. Pasalnya, Partai Demokrat adalah bagian dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan dan sudah meneken piagam perjanjian.
Pernyataan Puan juga dianggap sebagai manuver untuk menggoyang Koalisi Perubahan dan Persatuan. Karena, hal ini disampaikan di tengah memanasnya hubungan dan silang pendapat antara Partai NasDem dan Partai Demokrat.
Dua partai ini terlibat perselisihan terkait keputusan soal bakal cawapres Anies Baswedan.
Demokrat bahkan mengancam akan mengevaluasi dukungannya ke Anies Baswedan jika bakal Cawapres Anies tak segera dideklarasikan.
Baru beberapa bulan berjalan, Koalisi Perubahan untuk Persatuan terancam bubar jalan. Meski sudah terikat traktat, Partai Nasdem dan Partai Demokrat terkesan sudah tak sejalan.
Bahkan kedua partai yang akan mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024 terlibat saling ancam dan saling serang.
Awalnya, Partai Demokrat mendesak agar bakal cawapres Anies Baswedan segera dideklarasikan. Partai berlambang bintang mercy ini mengancam akan mengevaluasi dukungannya ke Anies Baswedan jika bakal cawapres Anies tidak dideklarasikan bulan Juni ini.
Partai NasDem tak tinggal diam. Mereka menuding Demokrat tengah menekan Koalisi Perubahan untuk Persatuan agar memilih AHY menjadi bakal cawapresnya Anies Baswedan.
NasDem menuding, Demokrat bakal hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan jika hal itu tak dilakukan.
Belakangan, Demokrat malah terlihat akrab dengan PDI Perjuangan usai ‘digoda’ Puan Maharani. Hal ini membuat Partai NasDem makin meradang. Partai besutan Surya Paloh ini curiga, PDI Perjuangan punya niat buruk terhadap Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Di panggung depan Demokrat menyatakan, bahwa mereka masih terikat perjanjian dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres di Pemilu 2024.
Meski demikian, partai ini juga menyambut tawaran PDI Perjuangan. Kedua partai yang terkesan berseberangan ini bahkan mengagendakan pertemuan. Rencananya, Puan dan AHY akan menggelar pertemuan.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya sudah bersua guna menindaklanjuti rencana ini. Pertemuan antara partai pendukung pemerintahan Presiden Jokowi dan partai oposisi ini dinilai sebagai upaya rekonsiliasi.
Pertemuan antara AHY dan Puan diharapkan bisa mencairkan hubungan antara Demokrat dan PDI Perjuangan, lebih khusus lagi antara Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri.
Karena selama ini ada kesan hubungan antara Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat dan Ketua Umum PDI Perjuangan ini kurang harmoni.
Meski selama ini Demokrat memosisikan diri sebagai oposisi dan PDI Perjuangan sebagai pendukung Jokowi, bukan tak mungkin keduanya akan berkoalisi.
Karena koalisi tak hanya bisa terjadi dari kesamaan visi dan misi, namun juga dari pragmatisme dan kepentingan yang berorientasi jabatan di pemerintahan.
Koalisi Perubahan untuk Persatuan saat ini seperti berada di simpang jalan. Soliditas koalisi tiga partai politik yang akan mengusung Anies Baswedan ini dipertanyakan usai Demokrat dan NasDem terlibat perselisihan dan silang pendapat. Hal ini dipertajam dengan rencana AHY dan Puan yang akan menggelar pertemuan.
Kedekatan Demokrat dan PDI perjuangan belakangan berpotensi menganggu keutuhan Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Jika pada akhirnya Demokrat hengkang dari koalisi tiga partai ini, maka pencapresan Anies Baswedan terancam gagal di tengah jalan. Pasalnya, modal suara dan perolehan kursi koalisi yang diinisiasi NasDem ini tak mencukupi.
Jika Demokrat pergi, kecil kemungkinan ada partai lain yang akan merapat ke koalisi yang mengusung Anies Baswedan.
Karena, partai-partai yang saat ini belum berkoalisi dekat dengan Jokowi. Kecil kemungkinan mereka punya nyali untuk bergabung dengan Koalisi Perubahan yang dianggap berseberangan dengan Jokowi.
Benarkah PDI Perjuangan tengah menggoyang Koalisi Perubahan dan Persatuan? Dan mungkinkah PDI Perjuangan dan Partai Demokrat berkoalisi?
Lalu bagaimana nasib pencapresan Anies Baswedan jika Demokrat hengkang dari Koalisi Perubahan dan Persatuan?
Saksikan pembahasannya dalam talkshow Satu Meja The Forum, Rabu (14/6/2023), di Kompas TV mulai pukul 20.30 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.