"Bingung saya. Karena ini enggak boleh administrasi pemerintahan. Kalau di sini, ya di sini semua harus kerjakan. Saya sempat bingung saat itu. Makanya sampai sekarang saya masih bingung. Kok bisa ya?" kata Risma.
Kendati begitu, Risma enggan mengungkapkan siapa dan berapa banyak pegawai yang dimaksud. Sebab, hal ini baru merupakan analisanya.
Ia mengaku tak mengetahui secara pasti kejadiannya, mengingat saat itu belum menjabat sebagai menteri.
"Enggak, saya enggak bisa. Mohon maaf, wong itu analisaku. Aku mantan PNS jadi aku ngerti, makanya aku bingung. Tapi itu pikiranku bukan pikiran KPK," ujar Risma.
Baca juga: Dugaan Korupsi Beras Bansos, Risma: Setelah Dilantik, Saya Enggak Mau Bansos Barang
Di sisi lain, Risma memilih untuk memutasi pegawai yang dimaksud.
Pegawai yang diduga terlibat itu tidak lagi berada di kantor pusat, dan tidak lagi memegang peranan di jabatan strategis Kementerian.
"Yang jelas semua staf itu enggak ada di sini, di kantor pusat. Sejak saya mendengar (ada dugaan itu), saya langsung pindahkan ke suatu tempat yang dia tidak memegang keuangan yang berat. Gitu, lho," kata Risma.
Mutasi itu dilakukan agar tidak ada masalah apapun ketika ia memimpin. Apalagi, ia sudah melibatkan inspektorat jenderal untuk selalu mengawal program-program yang ada di Kemensos.
Mutasi juga dilakukan mengingat hal tersebut baru berupa dugaan-dugaan. Perlu pemeriksaan lebih lanjut terkait kebenarannya.
"Memang ada yang saya non job-kan, tapi itu harus diperiksa dulu. Saya kalau melakukan itu, karena saya bisa digugat, ya kan. Jadi mereka berhak gugat saya kalau itu tidak betul. Makanya itu ya, sudah yang penting tidak memegang (jabatan) yang strategis," ujarnya.
Baca juga: Mutasi Pegawai Diduga Terlibat Korupsi Bansos Beras, Risma: Saya Butuh Aman
Secara terang-terangan, Risma menyatakan butuh aman sehingga perlu memutasi staf yang dirasa terlibat.
"Saya butuh aman, kan. Itu bagi saya mengamankan saya, gitu kan. Saya enggak tahu setelah itu mungkin dia insyaf atau apa. Tapi yang jelas bagi saya, saya butuh aman," ungkapnya.
Ditanya secara pasti terkait dugaan korupsi beras bansos, Risma berkali-kali mengaku tidak tahu.
Ia beralasan, kasus itu tidak terjadi di zamannya. Sebab, ia baru saja dilantik oleh Presiden Jokowi pada bulan Desember 2020, menggantikan Juliari Batubara yang terlibat kasus korupsi bansos.
Sedangkan pada zamannya, bansos berupa barang tidak lagi diberikan.
Baca juga: Risma Mutasi Pegawai yang Diduga Korupsi, Menko PMK: Bukan Berarti Urusan Hukumnya Hilang