Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
M. Ikhsan Tualeka
Pegiat Perubahan Sosial

Direktur Indonesian Society Network (ISN), sebelumnya adalah Koordinator Moluccas Democratization Watch (MDW) yang didirikan tahun 2006, kemudian aktif di BPP HIPMI (2011-2014), Chairman Empower Youth Indonesia (sejak 2017), Direktur Maluku Crisis Center (sejak 2018), Founder IndoEast Network (2019), Anggota Dewan Pakar Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (sejak 2019) dan Executive Committee National Olympic Academy (NOA) of Indonesia (sejak 2023). Alumni FISIP Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (2006), IVLP Amerika Serikat (2009) dan Political Communication Paramadina Graduate School (2016) berkat scholarship finalis ‘The Next Leaders’ di Metro TV (2009). Saat ini sedang menyelesaikan studi Kajian Ketahanan Nasional (Riset) Universitas Indonesia, juga aktif mengisi berbagai kegiatan seminar dan diskusi. Dapat dihubungi melalui email: ikhsan_tualeka@yahoo.com - Instagram: @ikhsan_tualeka

Refleksi Hari Kebangkitan Nasional untuk Pemuda Era Kekinian

Kompas.com - 22/05/2023, 11:48 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PERUBAHAN yang dilakukan manusia selalu diharapkan mengarah pada kemajuan peradabannya. Sebab peradaban adalah akumulasi dari terus menerus dilakukannya perubahan dalam waktu yang panjang.

Semakin banyak perubahan, maka semakin berkembang pula peradaban tersebut. Namun tak sedikit pula peradaban yang runtuh tinggal cerita, justru karena perubahan yang terjadi, ini yang tentu tidak diinginkan.

Secara empirik, berbagai perubahan yang terjadi di berbagai belahan dunia, adalah inisiatif atau lahir dari upaya para pemuda. Kaum muda selalu menjadi energi dominan dalam setiap perubahan.

Sejarah menjelaskan dengan terang benderang bagaimana pemuda menjadi pelopor dari lahirnya setiap perubahan besar dan mendasar.

Pun bagaimana cikal bakal berdirinya Indonesia sebagai satu negara-bangsa diawali oleh generasi muda tercerahkan yang menyadari realitas keterjajahan bangsanya.

Mereka kemudian yang terdidik itu berinisiatif mendirikan organisasi modern sebagai wadah berhimpun pemuda bumiputera untuk bangkit bersama melawan penjajahan bangsa asing.

Inisiatif yang diejawantahkan pada 20 Mei 1908, dengan membentuk organisasi Boedi Oetomo. Selanjutnya menjadi embrio lahirnya kebangkitan pergerakan nasional, yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas).

Momentum bangkitnya semangat nasionalisme, persatuan, kesatuan dan kesadaran suatu bangsa yang muncul dari anak-anak muda. Mereka bergabung melalui gerakan dan organisasi yang sebelumnya tidak pernah muncul di masa kolonial.

Pesan dari sejarah berdirinya organisasi Boedi Oetomo sejatinya adalah cerita bagaimana para pemuda yang berasal dari berbagai suku bangsa mampu menurunkan ego primordialisme-nya, untuk membangun sebuah komitmen besar bersama.

Komitmen untuk menghadapi tantangan zaman itu terus menggelinding menjadi peristiwa sumpah para pemuda; satu bangsa; satu bahasa; dan satu tanah air; Indonesia, pada tanggal 28 Oktober 1928, yang lebih dikenal dengan sumpah pemuda.

Ikhtiar luar biasa, yang kemudian titik kulminasinya ada pada Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, yang lagi-lagi juga dipelopori oleh pemuda. Ketika itu para pemuda bahkan harus menculik Soekarno-Hatta dan memaksa Proklamasi dibacakan.

Peran pemuda kemudian berturut-turut ikut menandai fase sejarah dan perubahan arah perjalanan Indonesia dari waktu ke waktu. Seperti ditunjukan oleh pemuda angkatan 1966, maupun belakangan oleh angkatan 1998 yang melahirkan era reformasi.

Kesadaran Kolektif

Dari garis sejarah yang dilalui, yang mesti dicatat dan menjadi pelajaran terpenting bagi generasi hari ini adalah bukan semata pada perubahan itu, tapi mengapa sehingga perubahan itu perlu dilakukan dan bisa terjadi.

Belajar dari setiap peristiwa yang menandai perubahan arah perjalanan negara-bangsa ini, perubahan selalu diawali dari kesadaran atau consciousness. Kesadaran kolektif kemudian memicu dan memacu satu perjuangan yang melahirkan perubahan.

Gerakan atau Boedi Oetomo misalnya, bisa lahir karena kesadaran kolektif. Kesadaran akan realitas bahwa sesungguhnya suku-suku bangsa yang terbentang di Nusantara, adalah satu komunitas besar masyarakat yang sedang dijajah dan ditindas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com