Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusril Kenang Detik-detik Soeharto Mundur, Orde Baru Runtuh, Berganti Era Reformasi

Kompas.com - 20/05/2023, 15:07 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Rahel Narda Chaterine,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

Krisis moneter dan keadaan negara yang tidak menentu menjadi salah satu penyebab Soeharto memilih “menyerah”.

“Memang sangat sulit mengatasi keadaan, tapi ketika sudah krisis terjadi itu pun sebenarnya Pak Harto sudah beberapa kali mengatakan akan lengser,” ujar Yusril.

Sepulang dari Kairo, Mesir, pada kisaran 15-18 Mei 1998, dalam ingatan Yusril, Soeharto disarankan membentuk komite reformasi saat bertemu tokoh-tokoh Islam.

Baca juga: Kilas Balik 25 Tahun Reformasi, Potret Mahasiswa Kuasai Gedung DPR RI

“Saya termasuk (yang) disuruh menyusun nama-namanya. Saya dulu sampaikan ke presiden. Tapi pembentukan komite reformasi itu kan gagal,” kata Yusril.

“Dan itu puncaknya salah satu juga yang menyebabkan Pak Harto (mundur) itu, menteri-menteri itu mundur, memuncak keputusannya untuk mengundurkan diri,” ujar Yusril.

Sempat minta susun UU Pemilu baru

Menjelang lengser, Yusril mengungkap, Soeharto sebenarnya sempat menunjuk beberapa universitas untuk menyusun UU Pemilu yang baru.

“Nah supaya diadakan pemilu segera dan sebenernya komite reformasi itu akan mendampingi presiden dalam masa transisi itu,” tutur Yusril.

Baca juga: Reformasi Berjalan 25 Tahun, Mahasiswa Perlu Terus Suarakan Ketidakadilan

Namun, karena Soeharto menganggap bahwa dirinya sudah tidak dipercaya lagi oleh para pembantunya di kabinet, Presiden kedua RI itu memutuskan untuk mengundurkan diri.

“Karena itu beliau setuju untuk mengundurkan diri itu,” ucap Yusril.

Hingga pada akhirnya, 21 Mei 1998, Soeharto mundur dari jabatannya sebagai presiden, mengakhiri kekuasaannya selama 32 tahun.

Orde Baru runtuh, presiden digantikan oleh BJ Habibie yang sebelumnya menjabat wapres. Era reformasi dimulai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com