Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ganjar Kenang Tragedi Trisakti 25 Tahun Lalu...

Kompas.com - 13/05/2023, 17:45 WIB
Ardito Ramadhan,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo mengenang pengalamannya pada peristiwa tragedi Trisakti, 12 Mei 1998.

Dia menceritakan hal itu ketika mengunjungi pameran foto "25 Tahun Reformasi" di Graha Pena 98, Jakarta, Sabtu (13/5/2023).

Ganjar bercerita, setelah tragedi Trisakti meletus 25 tahun lalu, ia sempat berniat untuk melayat ke kampus yang beralamat di kawasan Grogol, Jakarta Barat.

"Pas itu maunya ngelayat di Trisakti, maunya. Ternyata saat itu terjadi kebakaran beberapa tempat," kata Ganjar, Sabtu sore.

Ganjar menuturkan, ketika itu ia melihat langsung kericuhan yang terjadi di depan kampus Trisakti, di mana ada sebuah truk yang dibakar.

Baca juga: 25 Tahun Reformasi: Kisah Mahasiswa Kedokteran UKI Ubah Identitas Pasien untuk Kelabui Intel

"Saya masih ingat ada truk turun itu, ada anak lari, turun turun turun. Diambilin kain, dimasukin ke tangkinya, dibakar tapi enggak meledak-meledak, jadi kebakarannya agak lama, tapi akhirnya terbakar," kata Ganjar.

Ia juga melihat ada seorang jurnalis yang terluka akibat tembakan saat itu, sebelum kemudian menolongnya.

Ganjar menyebut momen tersebut sebagai peristiwa yang paling terekam dari rangkaian gerakan reformasi 1998.

Gubernur Jawa Tengah itu memaknai reformasi sebagai sebuah pengingat bahwa kekuasaan mesti dibatasi.

Baca juga: Gelar Pameran Foto 25 Tahun Reformasi, Pena 98: Negara Harus Punya Tanggung Jawab Sejarah

"Tuntutan saat itu kan satu saja, enggak boleh lama-lama kekuasaan, harus dibatasi. Jadi, semua ada batasnya, sebenarnya tuntutan yang utama saat itu ya itu, kemudian muncul lah yang lain-lain," kata dia.

Ganjar pun memandang 25 tahun reformasi sudah membuahkan hasil positif di sektor otonomi daerah dan reformasi birokrasi.

Namun, ia juga mengakui masih ada sejumlah catatan yang belum tuntas, misalnya soal pelanggaran hak asasi manusia dan pemberantasan korupsi.

"Jadi, reformasi ini menurut saya mesti kita tuntaskan karena belum tuntas, tas, tas, tas," kata Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

Nasional
Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Nasional
KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

Nasional
Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Nasional
Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com