Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

25 Tahun Reformasi, Ketimpangan Masih Jadi Isu Terkini

Kompas.com - 15/05/2023, 16:00 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Reformasi 1998 sudah berlalu seperempat abad, tapi ketimpangan masih menjadi isu yang relevan dibicarakan di tengah-tengah masyarakat Indonesia.

Isu ketimpangan ini dinilai harus segera diselesaikan oleh Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Saurlin P Siagian.

Agenda reformasi terkait ketimpangan ini, kata Saurlin, harus dihajar karena merupakan agenda inti reformasi itu sendiri.

"Yang terasa di masyarakat adalah menghajar ketidakadilan dan ketimpangan ekonomi, ini yang menyebabkan reformasi '98 adalah ketimpangan ekonomi sehingga tiba-tiba ketika ada ruang lalu terjadi kerusuhan dan perampasan, dan penjarahan," ujar Saurlin ditemui di Universitas Kristen Indonesia (UKI), Jumat (12/5/2023).

Baca juga: 25 Tahun Reformasi: Kisah Mahasiswa Kedokteran UKI Ubah Identitas Pasien untuk Kelabui Intel

Agenda reformasi dirasa berjalan apabila Indonesia berhasil mengurangi ketimpangan penyebab masalah tersebut.

"Itu adalah refleksi dari ketimpangan, jadi kata kuncinya adalah membenahi ketimpangan ekonomi yang masih ada," imbuh dia.

Ketimpangan ini dinilai masih terasa dan terlihat dalam perhelatan politik di Indonesia.

Adanya politik uang menandakan demokrasi yang tak berjalan dengan baik ketika perut masyarakat masih kosong.

Baca juga: Reformasi 98 dan Beragam Agenda yang Belum Tercapai

"Jadi misalnya kenapa money politics itu terjadi, ya karena urusan perut, karena rakyat memang kelaparan, banyak yang kelaparan," kata dia.

Sebab itu, kata Saurlin, agenda prioritas reformasi yang harus dijalankan saat ini adalah merombak ketimpangan itu.

"Merombak ketimpangan ekonomi yang digambarkan pada ketimpangan kepemilikan sumber-sumber ekonomi, kepemilikan terhhadap sumber-sumber agraria dan lingkungan di Indonesia," ucap Saurlin.

"Jadi intinya karena kita negara agraris, itu musti dituntasin, prioritas itu, prioritas menyelesaikan konflik dengan cara mengubah ketimpangan ekonomi khususnya di bidang agraria," sambung dia.


Pada tanggal 13 Mei hingga 15 Mei 1998, terjadi kerusuhan di Jakarta yang dikenal dengan Kerusuhan Mei 1998.

Penyebab pertama yang memicu terjadinya Kerusuhan Mei 1998 adalah krisis finansial Asia yang terjadi sejak tahun 1997.

Saat itu, banyak perusahaan yang bangkrut, jutaan orang dipecat, 16 bank dilikuidasi, dan berbagai proyek besar juga dihentikan.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com