Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem BSI Sempat Diganggu "Hacker", Bareskrim Tunggu Laporan

Kompas.com - 17/05/2023, 16:49 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menunggu adanya laporan dari masyarakat sebelum bertindak lebih jauh soal adanya peretasan dan pencurian data yang dialami Bank Syariah Indonesia (BSI) beberapa waktu lalu.

"Kami masih menunggu laporan lebih lanjut supaya menjadi dasar bagi kepolisian untuk melakukan upaya-upaya yang lain," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Sandi Nugroho kepada wartawan, Rabu (17/5/2023).

Diketahui, BSI sempat diretas oleh kelompok hacker LockBit. Sebelum peretasan itu, sistem BSI juga sempat mengalami gangguan pada 8 Mei 2023.

Baca juga: Kasus BSI Error, BI: Kegiatan Sistem Pembayaran Kembali Normal

Menurut Sandi, Bareskrim juga sudah memantau kasus peretasan yang menjadi perhatian banyak orang itu.

Sandi mengatakan, sampai hari ini, pihak Kepolisian belum menerima laporan khusus atau laporan terkait dengan masalah di BSI.

Meski begitu, Sandi menyampaikan Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim juga sudah mengumpulkan data-data terkait peretasan itu.

"Kalau secara pribadi atau mungkin tim dari Direktorat Siber tentunya sudah mengumpulkan data-data terkait hal tersebut supaya nantinya kalau ada pertanyaan ada laporan lebih lanjut, pihak siber juga bisa menindaklanjuti segera mungkin," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, pengakuan kelompok hacker LockBit terkait penyebaran data nasabah BSI di dark web sempat menjadi pembicaraan di media sosial Twitter.

Pengakuan LockBit itu diunggah oleh akun Twitter @darktracer_int pada Selasa (16/5/2023).

"Periode negosiasi telah berakhir, dan kelompok ransomware LockBit akhirnya mempublikasikan semua data yang dicuri dari Bank Syariah Indonesia di dark web," cuit akun @darktracer_int.

Baca juga: Hacker LockBit Mengaku Sebar Data yang Dicuri di Dark Web, BSI Klaim Data dan Dana Nasabah Aman

Cuitan itu dibarengi unggahan foto yang menunjukkan indeks data BSI dan sederet pernyataan dari Lockbit untuk orang-orang berhenti menggunakan BSI karena tidak mampu melindungi dana dan data nasabahnya dari para kriminal.

Sebelumnya, LockBit mengaku telah mencuri sekitar 1,5 terabyte data internal BSI, termasuk di dalamnya 15 juta data pengguna BSI.

Data yang bocor itu di antaranya adalah nama, nomor ponsel, alamat, saldo di rekening, riwayat transaksi, tanggal pembukaan rekening, informasi pekerjaan, dan beberapa data lainnya.

Data pelanggan yang bocor di antaranya adalah nama, nomor ponsel, alamat, saldo di rekening, riwayat transaksi, tanggal pembukaan rekening, informasi pekerjaan, dan beberapa data lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com