Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Anwar Saragih
Peneliti

Kandidat Doktor Ilmu Politik yang suka membaca dan menulis

Jokowi dan Dukungan Politik Capres 2024

Kompas.com - 15/05/2023, 11:25 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Setidaknya ada dua kandidat Capres populer yang ditautkan dengan dukungan Presiden Jokowi, yaitu Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Nama Prabowo diasumsikan mendapatkan dukungan dari Jokowi dengan indikasi intensitas kebersamaan mereka yang melakukan kunjungan kerja di beberapa wilayah di Indonesia.

Bahkan di acara HUT ke-8 Partai Perindo pada 7 November 2022, Jokowi tidak ragu menyebutkan secara terbuka bahwa kelihatannya presiden berikutnya adalah jatah untuk Prabowo.

Tidak hanya itu, pada acara halalbihalal yang dihadiri langsung oleh Jokowi dan para ketua umum partai pendukung pemerintah (selain Nasdem) di Kantor DPP PAN pada 2 April 2023, terdapat wacana pembentukan koalisi besar yang digalang Jokowi dengan Capresnya adalah Prabowo.

Akan tetapi, kala nama Ganjar Pranowo diumumkan oleh PDI Perjuangan di Istana Batu Tulis, Bogor pada 21 April 2023, Jokowi dalam kapasitasnya sebagai kader PDI Perjuangan menghadiri langsung pengumuman pencapresan Ganjar.

Hadirnya Jokowi dalam acara PDI Perjuangan tersebut setidaknya menegaskan tiga hal, yaitu:

Pertama, Jokowi adalah kader PDI Perjuangan yang taat terhadap mekanisme internal partai. Merujuk pada dukungan Capres oleh presiden aktif pada banyak negara, Jokowi secara moral politik sejatinya akan mendukung teman separtainya.

Kedua, dukungan Jokowi pada Ganjar secara semiotik sebenarnya sudah pernah diucapkan sebelumnya pada silaturahmi akbar relawan di stadion GBK pada 26 November 2022, yang menyebutkan Capres yang didukungnya ciri-cirinya berambut putih.

Pun kandidat Capres berambut putih yang mengisi posisi tiga teratas dalam polling elektabilitas Capres/Cawapres Pilpres 2024 hanyalah Ganjar.

Ketiga, PDI Perjuangan adalah partai politik parlemen terakhir yang mengumumkan Capresnya. Jamaknya dalam tradisi politik PDI Perjuangan, semua kader bisa mengusulkan nama Capres dalam wacana publik.

Namun ketika Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang mendapatkan hak prerogratif penentuan Capres berdasarkan putusan Kongres PDI Perjuangan di Bali tahun 2019 telah memutuskan satu nama, semua kader partai termasuk Jokowi harus tegak lurus pada keputusan partai.

Ketiga poin di atas menjadi indikator utama bahwa endorsement politik Jokowi untuk Capres 2024 nampaknya akan jatuh pada Ganjar.

Selain alasan sesama kader PDI Perjuangan, program Nawacita pemerintahan Jokowi dalam sepuluh tahun terakhir yang berkaitan dengan pengentasan kemiskinan, akses pendidikan, akses kesehatan, ketahanan pangan, akses energi, pembangunan infrastruktur dan kemandirian ekonomi akan lebih mungkin dijalankan oleh Ganjar daripada Capres lainnya.

Apalagi semangat utama dari program Nawacita pemerintahan Jokowi berasal dari cita-cita politik Sukarno yang dikenal dengan istilah Trisakti, yaitu berdaulat secara politik, mandiri dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Di mana PDI Perjuangan adalah partai politik yang secara ideologi dan organisasi politik bergerak atas pemikiran Sukarno. Sehingga antara Jokowi dan Ganjar berada dalam lanskap politik yang sama dan tidak terpisahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com