Setidaknya ada dua kandidat Capres populer yang ditautkan dengan dukungan Presiden Jokowi, yaitu Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Nama Prabowo diasumsikan mendapatkan dukungan dari Jokowi dengan indikasi intensitas kebersamaan mereka yang melakukan kunjungan kerja di beberapa wilayah di Indonesia.
Bahkan di acara HUT ke-8 Partai Perindo pada 7 November 2022, Jokowi tidak ragu menyebutkan secara terbuka bahwa kelihatannya presiden berikutnya adalah jatah untuk Prabowo.
Tidak hanya itu, pada acara halalbihalal yang dihadiri langsung oleh Jokowi dan para ketua umum partai pendukung pemerintah (selain Nasdem) di Kantor DPP PAN pada 2 April 2023, terdapat wacana pembentukan koalisi besar yang digalang Jokowi dengan Capresnya adalah Prabowo.
Akan tetapi, kala nama Ganjar Pranowo diumumkan oleh PDI Perjuangan di Istana Batu Tulis, Bogor pada 21 April 2023, Jokowi dalam kapasitasnya sebagai kader PDI Perjuangan menghadiri langsung pengumuman pencapresan Ganjar.
Hadirnya Jokowi dalam acara PDI Perjuangan tersebut setidaknya menegaskan tiga hal, yaitu:
Pertama, Jokowi adalah kader PDI Perjuangan yang taat terhadap mekanisme internal partai. Merujuk pada dukungan Capres oleh presiden aktif pada banyak negara, Jokowi secara moral politik sejatinya akan mendukung teman separtainya.
Kedua, dukungan Jokowi pada Ganjar secara semiotik sebenarnya sudah pernah diucapkan sebelumnya pada silaturahmi akbar relawan di stadion GBK pada 26 November 2022, yang menyebutkan Capres yang didukungnya ciri-cirinya berambut putih.
Pun kandidat Capres berambut putih yang mengisi posisi tiga teratas dalam polling elektabilitas Capres/Cawapres Pilpres 2024 hanyalah Ganjar.
Ketiga, PDI Perjuangan adalah partai politik parlemen terakhir yang mengumumkan Capresnya. Jamaknya dalam tradisi politik PDI Perjuangan, semua kader bisa mengusulkan nama Capres dalam wacana publik.
Namun ketika Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang mendapatkan hak prerogratif penentuan Capres berdasarkan putusan Kongres PDI Perjuangan di Bali tahun 2019 telah memutuskan satu nama, semua kader partai termasuk Jokowi harus tegak lurus pada keputusan partai.
Ketiga poin di atas menjadi indikator utama bahwa endorsement politik Jokowi untuk Capres 2024 nampaknya akan jatuh pada Ganjar.
Selain alasan sesama kader PDI Perjuangan, program Nawacita pemerintahan Jokowi dalam sepuluh tahun terakhir yang berkaitan dengan pengentasan kemiskinan, akses pendidikan, akses kesehatan, ketahanan pangan, akses energi, pembangunan infrastruktur dan kemandirian ekonomi akan lebih mungkin dijalankan oleh Ganjar daripada Capres lainnya.
Apalagi semangat utama dari program Nawacita pemerintahan Jokowi berasal dari cita-cita politik Sukarno yang dikenal dengan istilah Trisakti, yaitu berdaulat secara politik, mandiri dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Di mana PDI Perjuangan adalah partai politik yang secara ideologi dan organisasi politik bergerak atas pemikiran Sukarno. Sehingga antara Jokowi dan Ganjar berada dalam lanskap politik yang sama dan tidak terpisahkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.