"Namun terlepas dari hal itu tentu saja sebagai bakal calon presiden Prabowo Subianto ingin didampingi oleh figur bakal calon wakil presiden mampu menutupi kekurangan dari elektoral di provinsi atau daerah tertentu," ucap Bawono.
Bawono pun menilai pada akhirnya bakal terjadi kompromi jika Golkar tetap ingin merapat di kubu Prabowo dalam Koalisi Kebangkitan untuk Indonesia Raya (KKIR).
Baca juga: PKB-Golkar Bertemu Usai Jadi Motor Koalisi Besar, Bahas Strategi Pemenangan
Menurut Bawono, Partai Golkar bakal bersikap realistis dalam merespons dinamika koalisi semakin kencang dalam beberapa bulan ke depan ini, termasuk tak mau mengorbankan gagasan koalisi besar.
"Hal terpenting bagi Partai Golkar sebagai partai berkarakter bukan partai oposisi adalah di koalisi mana mereka akan memperoleh ruang luas untuk memainkan peran politik di pemerintahan mendatang," ucap Bawono.
Menurut Bawono, Partai Golkar tidak harus menuntut konsesi politik dalam berkoalisi hanya sebatas posisi capres atau cawapres karena hal itu juga bisa didapatkan dalam posisi lainnya.
"Bisa juga sebagai komandan tim pemenangan koalisi serta juga beberapa portofolio kementerian," ucap Bawono.
(Penulis : Tatang Guritno, Adhyasta Dirgantara | Editor : Icha Rastika)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.