Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan karena Gagal Jadi Cawapres Ganjar, Sandiaga Justru Dinilai Ingin Tarik PKS dari Koalisi Perubahan

Kompas.com - 10/05/2023, 19:40 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai, sinyal yang dilempar Sandiaga Uno soal keinginan gabung ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bukan karena dirinya ditolak menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo.

Sebaliknya, Sandi diduga tengah memperkuat daya tawarnya untuk menjadi pendamping bakal calon presiden (capres) PDI Perjuangan itu pada Pemilu 2024.

“Sandi sepertinya ingin memperlihatkan sebagai sosok yang juga bisa bawa gerbong politik dengan mengincar posisi cawapres Ganjar,” kata Adi kepada Kompas.com, Rabu (10/5/2023).

Baca juga: Belum Jelas dengan PPP, Sandiaga Uno Beri Sinyal Mau Gabung PKS

Menurut Adi, dengan melempar sinyal positif ke PKS, Sandi berupaya menarik partai pimpinan Ahmad Syaikhu itu dari Koalisi Perubahan, kongsi yang dibentuk PKS bersama Partai Nasdem dan Partai Demokrat untuk mengusung Anies Baswedan sebagai capres.

Syukur-syukur, Sandi mampu membawa PKS berkoalisi dengan PDI-P guna mengusung Ganjar.

Jika upaya itu terwujud, artinya Sandi berhasil membawa kekuatan baru ke koalisi pengusung Ganjar. Dengan demikian, semakin terbuka peluang buat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu diganjar posisi cawapres.

Baca juga: Jawaban PKS soal Kemungkinan Usulkan Sandiaga Uno Jadi Cawapres Anies

“Sandi ini ingin membawa PKS keluar dari poros perubahan dan bergabung dengan kubu pemerintah,” ujar Adi.

“Jadi pernyataan Sandi bahwa rindu, hatinya oranye, menegaskan oranye itu warna PKS. Bisa saja ini ajakan halus dari Sandiaga Uno kepada PKS untuk berjuang bersama-sama, di mana PKS bergabung dengan koalisi pemerintah dan tidak lagi menjadi bagian dari poros perubahan,” tuturnya.

Menurut Adi, mungkin juga sinyal yang dimunculkan Sandi untuk PKS merupakan kode dirinya ingin dipasangkan sebagai cawapres Anies Baswedan.

Namun, kemungkinan itu dinilai lebih kecil mengingat Sandi dan Anies kini berada di jalur politik yang berbeda.

“Rasa-rasanya soal kemungkinan ini agak rumit karena Sandi saat ini sudah berbeda iman politiknya dengan Anies. Demokrat juga menolak Sandi untuk jadi wakilnya Anies,” kata Adi.

Apa pun itu, lanjut Adi, manuver yang dilakukan Sandi belakangan ini bagian dari upayanya untuk tampil di panggung politik 2024.

Dimulai dari hengkangnya mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu dari Partai Gerindra, kabar bergabungnya Sandi ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan terbaru melempar kode buat PKS.

“Tujuan utama sepertinya mengincar cawpares Ganjar,” tuturnya.

Baca juga: Ironi Manuver Sandiaga: Gagal Dapatkan Tiket Cawapres Ganjar, Kini Dekati Anies Lewat PKS

Sebelumnya diberitakan, Sandiaga Uno melempar sinyal bahwa dirinya ingin bergabung dengan PKS usai pamit dari Partai Gerindra. Sandi menyatakan dia ingin kembali berjuang bersama partai bulan sabit padi itu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com