JAKARTA, KOMPAS.com - Bos maskapai Susi Air, Susi Pudjiastuti merasa marah dan jengkel karena penculikan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kepada salah satu pilot pesawatnya, Philips Mehrtens, kini menjadi berlarut-larut.
Susi Pudjiastuti pun mencurahkan kemarahannya saat berbincang melalui sambungan telepon dengan Pendeta Karel Phil Erari yang juga merupakan tokoh Papua.
Rekaman pembicaraan tersebut telah diizinkan oleh Sudi Pudjiastuti untuk ditayangkan sebagai pemberitaan.
"Saya tuh jahat apanya Pak Phil? Coba cari kejahatan saya apa di Papua?" ujar Susi Pudjiastuti sebagaimana dikutip dari rekaman telepon yang diterima Kompas.com, Sabtu (6/5/2023).
"Saya cari makan iya di Papua. Tapi, saya bantu orang Papua juga banyak," katanya lagi.
Baca juga: Menangis, Susi Pudjiastuti Curhat ke Tokoh Papua soal KKB: Kalian Tak Adil pada Saya
Pendeta Karel Phil juga membenarkan bahwa Susi Pudjiastuti kerap membantu masyarakat Papua dengan ikhlas.
Susi kemudian menjelaskan bahwa dalam sehari maskapainya bisa memberangkatkan 70 hingga 90 penerbangan ke wilayah gunung-gunung di Papua.
Penerbangan itu membawa bahan makanan, obat-obatan, membantu transportasi warga hingga membawa bantuan untuk anak-anak Papua.
"Di semua tempat bisa saya bantu. Saya cuci luka anak anak, saya sekolahkan anak-anak Papua. Kenapa pesawat saya dibakar? Pilot saya diculik. Apa, Apa kejahatan saya sehingga mereka jahati saya seperti ini?" kata Susi Pudjiastuti.
Baca juga: Murka Susi Pudjiastuti Pilotnya Disandera KKB: Apa Dosa dan Salah Saya
Ia lantas menceritakan, sempat merasa senang setelah pihak KKB menyatakan ingin bernegosiasi dengan TNI dan Polda Papua.
Namun, dua hari kemudian ada dua pasukan TNI yang ditembak oleh KKB.
"Itu kan apa? Katanya mau negosiasi tapi kalian bunuh putra-putra bangsa. Saya jadi lebih marah lagi. Mau diambil apa? Sementara orang lain yang cari untung saja di Papua kalian biarkan," ujarnya.
Susi mengatakan, pasukan TNI yang baru-baru ini ditembaki oleh KKB di Papua merupakan pasukan yang dipersiapkan untuk mengevakuasi pilot Philips.
Menurut Susi Pudjiastuti, pasukan tersebut terdiri dari prajurit-prajurit muda.
"Bukan pasukan tempur. Tapi mereka ditembaki begitu saja, ya saya marah. Ikut marah. Anak istri yang ditembaki ini bagaimana, terpikirkan kah oleh Egianus (Kogoya) dan kawan kawan?" kata Susi.
Baca juga: 3 Perwira Tinggi TNI di Papua Diganti, Kapuspen Bantah Terkait Penyerangan KKB
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.