JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengunjungi kediaman Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla.
Pertemuan berlangsung di kediaman Jusuf Kalla (JK) di kawasan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (6/5/2023).
Pantauan Kompas.com, Muhaimin Iskandar tiba pukul 20.08 WIB dan ditemani oleh Sekretaris Jenderal PKB Hasanudin Wahid dan Wakil Ketua Umum PKB Hanif Dhakiri.
Pria yang karib disapa Cak Imin ini menggunakan batik berwarna coklat dengan corak warna hijau seperti warna khas PKB.
Baca juga: Usai Inisiasi Bentuk Tim Pemenangan Koalisi Besar, Cak Imin Bakal Temui Jusuf Kalla Malam Ini
Kehadiran Muhaimin langsung disambut oleh Jusuf Kalla yang mengenakan baju koko berwarna biru muda.
Setelah bersalaman dan berbincang ringan keduanya langsung memasuki rumah untuk memulai perbincangan.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda menyampaikan kedatangan Muhaimin Iskandar untuk meminta masukan dari Jusuf Kalla jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Sebab, Muhaimin menjadi salah satu figur yang ingin diusung PKB dalam kontestasi elektoral ke depan. Baik sebagai calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres).
“Ini tentu akan menjadi modal berharga bagi Gus Imin, baik sebagai pemimpin partai maupun kandidat yang akan bersaing dalam Pilpres 2024,” kata Huda dalam keterangannya, Sabtu.
Baca juga: Demokrat Ungkap Pesan SBY kepada Muhaimin: Saya Ini Sekarang Seorang Pelukis
Saat ini, Muhaimin Iskdar diketahui tengah menginisiasi pembentukan tim pemenangan koalisi besar bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Penjajakan tersebut melibatkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang berisi Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang beranggotakan PKB dan Partai Gerindra.
Sebelumnya, Muhaimin telah mengunjungi Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Demokrat (AHY) di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat pada 3 Mei 2023.
Kala itu, Muhaimin Iskandar mengaku ingin menggoda AHY agar Demokrat mau bergabung koalisi besar.
Namun, ia mengurungkan niat karena AHY masih kekeh berada di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang telah mengusung Anies Baswedan sebagai capres.
“Nanti kita tunggu saja. Moga-moga, sepulang saya dari sini (sikap AHY) goyah,” ujar Muhaimin Iskandar.
Baca juga: Jejak Kasus Kardus Durian yang Disebut-sebut Seret Nama Muhaimin Iskandar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.