Menurut Prabowo, pembicaraan yang bersahabat dan kekeluargaan menyebabkan pertemuan berlangsung cukup lama.
"Karena bersahabat, kekeluargaan ya baik," tegasnya.
Senada dengan Prabowo, Plt Ketum PPP Mardiono mengatakan tak ada pembahasan soal politik praktis dengan Presiden.
Hanya saja, Presiden menitipkan pesan agar ketum parpol dan jajarannya tetap kompak.
"Secara praktis tidak (tak ada pembahasan politik). Tadi titipan besar bahwa kita harua rukun, kita harus kompak bisa kerja sama demi negara, intinya itu demi bangsa dan negara," ungkapnya.
Ketum Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, dalam pertemuan Presiden Jokowi tak menyinggung soal Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), koalisi besar maupun Koalisi Indonesia Raya (KIR).
"Kita enggak bahas spesifik mengenai itu tapi lebih kepada perekonomian ke depan," tuturnya.
Adapun hingga akhir pertemuan antara Presiden Jokowi dengan ketum parpol, tidak tampak kehadiran Ketum Partai Nasdem Surya Paloh.
Adapun Nasdem merupakan salah satu partai pendukung koalisi pemerintah yang saat ini ada di parlemen dan masuk dalam kabinet Presiden Jokowi.
Mengenai ketidakhadiran Nasdem, Prabowo sedikit memberikan penjelasan. Menurut Prabowo, Surya Paloh sedang berada di luar negeri.
"(Ketum Nasdem) sedang di luar negeri. Sedang di luar negeri," ujar Prabowo di halaman Istana Merdeka usai pertemuan pada Selasa malam.
Saat Prabowo ditanya lebih lanjut apakah Surya Paloh diundang atau tidak dalam pertemuan dengan Jokowi itu, dia tidak menjawab.
Menteri Pertahanan tersebut hanya kembali menegaskan bahwa Surya Paloh sedang di luar negeri.
"Sedang di luar negeri," katanya.
Sementara itu, Plt Ketum PPP Mardiono mengaku tidak tahu apakah Nasdem diundang atau tidak dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi pada Selasa malam.
Dia pun mengaku tak menanyakan soal itu ke Presiden.
"Kalau itu saya tidak tahu, karena bukan tuan rumah. Tentu yang tahu adalah tuan rumah, jadi tadi saya tidak menanyakan apakah Nasdem diundang," katanya.
Selama pertemuan pun, lanjut dia, Presiden Jokowi juga tidak menyinggung soal Nasdem.
"Tidak, enggak ada. Jadi ya bahasannya tidak terlalu berat, ringan-ringan tetapi yang pasti adalah untuk Indonesia ke depan," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.