Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Langkah Panglima TNI Tingkatkan Status Operasi Lawan KKB Jadi Siaga Tempur...

Kompas.com - 19/04/2023, 11:09 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

“Kita tetap melaksanakan operasi penegakan hukum dengan soft approach, tetap kita mendahulukan itu, dari awal saya sampaikan itu. Tapi tentunya dengan kondisi yang seperti ini khususnya di daerah tertentu, kita ubah menjadi operasi siaga tempur,” kata Yudo.

"Selama ini kan kita operasi teritorial, komunikasi sosial, itu tetap kita laksanakan. Tapi ketika menghadapi seperti ini ya harus laksanakan siaga tempur," tandasnya.

Yudo menambahkan, pihaknya tak akan lagi menggunakan operasi humanis ketika KKB menyerang menggunakan senjata.

“Operasi humanis itu bukan untuk KKB, tapi untuk semua masyarakat Papua di daerah operasi. Tapi kalau melihat KKB lagi kontak (senjata), masa kita humanis, ya habis kita,” ucap Yudo.

"Ketika kontak tembak ya harus timbul naluri tempurnya prajurit, makanya harus siaga tempur tadi itu," tegasnya.

Tak ada penambahan pasukan

Yudo pun menyatakan, tidak ada penambahan pasukan di Papua meski status operasi militer ditingkatkan menjadi siaga tempur.

.“Tidak ada, saya kira tidak ada penambahan pasukan. Pasukan yang ada ini adalah pasukan rotasi,” katanya.

Dia menjelaskan, Satgas Yonif Raider 321 telah bertugas hampir setahun di Bumi Cenderawasih. Ada waktunya nanti pasukan tempur dari Kostrad itu akan dirotasi.

Baca juga: Panglima Sebut 4 Prajurit yang Luka Saat Operasi Pembebasan Pilot Susi Air dalam Kondisi Sehat

“Tentunya ini akan kami tarik, kami rotasi pasukan yang baru, termasuk yang kemarin kami rotasi, kemudian ada pasukan yang bertugas yang kemarin saya lepas itu,” ujar Yudo.

“Ada yang dari Medan, Palembang, Kalimantan Tengah, Makassar dan Surabaya. Kemarin itu juga sama, rotasi tidak cuma di daerah-daerah rawan,” tuturnya.

Yudo melanjutkan, pihaknya masih akan terus mengevaluasi terhadap pelaksanaan operasi militer di wilayah Papua, khususnya terkait upaya penyelamatan pilot Susi Air dari penyanderaan KKB.

Selain pasukan militer, upaya ini juga melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pemerintah daerah setempat.

“Saya dapat masukan dari banyak sehingga saya hadir di sini nanti baru kita akan tentukan ke depan untuk evaluasinya,” katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com