JAKARTA, KOMPAS.com - Dinamika politik untuk menyambut Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masih berlangsung cair.
Masing-masing partai politik (parpol) terus melakukan komunikasi politik, meskipun mayoritas yang memiliki kursi di Senayan telah membentuk koalisi.
Salah satu yang membuat dinamika politik terus berjalan adalah penentuan pasangan calon presiden (capres), dan calon wakil presiden (cawapres).
Sejumlah nama seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto diprediksi kuat menjadi figur capres.
Baca juga: Didukung 80 Purnawirawan TNI-Polri Jadi Cawapres Anies, AHY: Saya Menangkap Kegelisahan Senior
Begitu pun, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang telah dideklarasikan sebagai calon RI-1 dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Di sisi lain, beberapa nama juga tengah memburu kursi untuk menjadi cawapres.
Di antara banyak figur, saat ini yang telah menunjukan pergerakannya untuk menduduki kursi RI-2 adalah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.
Baca juga: PKB Perkirakan Pengumuman Capres-Cawapres Koalisi Mei 2023
PKB tak henti menunjukan keinginan agar Muhaimin bisa berpasangan dengan Prabowo dalam Pilpres 2024.
Sebab, kedua Gerindra, dan PKB telah bekerja sama dalam Koalisi Indonesia Raya (KIR).
Dewan Syuro DPP PKB pun menggelar Ijtima Ulama Nusantara untuk meminta pendapat para kyai.
Hasilnya, Ijtima Ulama Nusantara meminta agar Muhaimin maju sebagai capres atau cawapres pada kontestasi elektoral mendatang.
Bahkan forum tersebut meminta agar keputusan diambil sebelum bulan Ramadan.
Namun, hingga kini KIR belum memberikan keputusan apapun. Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid lantas menyatakan Ijtima Ulama menilai koalisi tersebut tidak produktif.
"Para ulama kepingin di bulan puasa ini, sosialisasi (saja) ternyata belum, makanya dampaknya apa? Dampaknya tentu harapan ulama agar segera bisa sosialisasi pasangan dari koalisi KIR (Koalisi Indonesia Raya), tidak tercapai. Apa kerugiannya? Ya enggak ada sosialisasi," papar Jazilul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (31/3/2023).
Baca juga: Koalisi KIR Tak Kunjung Umumkan Capres-Cawapres, PKB: Enggak Ada Kendala, Lihat Momentum
Sementara itu, AHY mendapatkan dukungan dari 80 purnawirawan TNI-Polri untuk bisa menjadi cawapres dari Anies Baswedan.