Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai di KIB Beda-beda Pilihan Capres, PPP: Pasti Bakal Negosiasi atau Debat Politik

Kompas.com - 14/03/2023, 05:44 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Plt Ketua Umum (Ketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono mengatakan, partai di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) pasti akan melakukan perdebatan atau negosiasi politik apabila pilihan capres-cawapres masing-masing partai tidak mencapai titik temu.

Pasalnya, sejauh ini, pilihan capres-cawapres yang didukung oleh Partai Golkar, PAN, dan PPP berbeda-beda. Sehingga KIB pun dinilai bakal menemui jalan buntu.

"Manakala berbeda, ya pasti menemukan negosiasi-negosiasi politik atau perdebatan-perdebatan politik lain di KIB," ujar Mardiono saat ditemui di kantor DPP PPP, Jakarta Pusat, Senin (13/3/2023).

Mardiono mengungkapkan, dirinya, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) sejauh ini belum mengambil keputusan resmi terkait capres-cawapres KIB.

Baca juga: PPP Berharap PDI-P Gabung supaya KIB Jadi Kekuatan Besar

Hanya saja, Mardiono mengatakan, saling menghormati aspirasi partai masing-masing jika ingin mengusung seorang tokoh.

Namun, pada akhirnya, KIB harus satu suara perihal pilihan capres-cawapres.

"Kalau itu jadi keputusan Partai Golkar, ya silakan yang akan dibawa Partai Golkar itu, yang mana kemudian PPP juga mengusung calon lain. Kemudian, PAN mengusung calon lain, ya kita perdebatkan kembali," kata Mardiono.

"Setelah masing-masing (partai) itu membawa calon, dan diharapkan yang dibawa calon itu sama, ya tentu ini menjadi keputusan politik yang bulat yang mudah, waktunya lebih singkat," ujarnya lagi.

Baca juga: Jalan Buntu KIB, Golkar Ngotot Airlangga Capres, PPP Minta Realistis

Sementara itu, terkait Golkar yang ngotot mengusung Airlangga Hartarto sebagai capres, Mardiono enggan ikut campur dalam urusan internal partai lain.

Ia berharap pada akhirnya semua partai yang ada di KIB satu suara tentang pilihan capres-cawapres.

"Kalau sama (pilihannya) kan kita ketemu sekali sudah selesai. Manakala beda ya itu butuh perdebatan politik," katanya.

Untuk diketahui, Golkar sejauh ini masih bersikeras mengusung Airlangga Hartarto sebagai Capres 2024.

Sementara itu, PAN mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Erick Thohir untuk Pilpres 2024. Sedangkan PPP ingin mengusung Sandiaga Uno.

Baca juga: Golkar Dinilai Harus Mengalah Tak Ajukan Airlangga Jadi Capres jika Ingin KIB Tetap Solid

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

Nasional
Djoko Susilo PK Lagi, Ketua KPK Singgung Kepastian Hukum

Djoko Susilo PK Lagi, Ketua KPK Singgung Kepastian Hukum

Nasional
KPK Geledah Kantor PT Telkom dan 6 Rumah, Amankan Dokumen dan Alat Elektronik

KPK Geledah Kantor PT Telkom dan 6 Rumah, Amankan Dokumen dan Alat Elektronik

Nasional
Pembukaan Rakernas Ke-5 PDI-P Akan Diikuti 4.858 Peserta

Pembukaan Rakernas Ke-5 PDI-P Akan Diikuti 4.858 Peserta

Nasional
KPK Gelar 'Roadshow' Keliling Jawa, Ajak Publik Tolak Politik Uang

KPK Gelar "Roadshow" Keliling Jawa, Ajak Publik Tolak Politik Uang

Nasional
Bobby ke Gerindra padahal Sempat Bilang 'Insya Allah' Gabung Golkar, Mekeng: 'Nothing Special'

Bobby ke Gerindra padahal Sempat Bilang "Insya Allah" Gabung Golkar, Mekeng: "Nothing Special"

Nasional
PPP Disebut Tak Bisa Lolos Parlemen, Mardiono: Ketua KPU Bukan Pengganti Tuhan

PPP Disebut Tak Bisa Lolos Parlemen, Mardiono: Ketua KPU Bukan Pengganti Tuhan

Nasional
Soal Dapat Jatah 4 Kursi Menteri, Ketum PAN: Hak Prerogatif Prabowo

Soal Dapat Jatah 4 Kursi Menteri, Ketum PAN: Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Galang Dukungan di Forum Parlemen WWF Ke-10, DPR Minta Israel Jangan Jadikan Air Sebagai Senjata Konflik

Galang Dukungan di Forum Parlemen WWF Ke-10, DPR Minta Israel Jangan Jadikan Air Sebagai Senjata Konflik

Nasional
Alasan PDI-P Tak Undang Jokowi Saat Rakernas: Yang Diundang yang Punya Spirit Demokrasi Hukum

Alasan PDI-P Tak Undang Jokowi Saat Rakernas: Yang Diundang yang Punya Spirit Demokrasi Hukum

Nasional
Waketum Golkar Kaget Bobby Gabung Gerindra, Ungkit Jadi Parpol Pertama yang Mau Usung di Pilkada

Waketum Golkar Kaget Bobby Gabung Gerindra, Ungkit Jadi Parpol Pertama yang Mau Usung di Pilkada

Nasional
Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

Nasional
Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

Nasional
DKPP Didesak Pecat Ketua KPU dengan Tidak Hormat

DKPP Didesak Pecat Ketua KPU dengan Tidak Hormat

Nasional
JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com