JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bentukan Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dikhawatirkan menemui jalan buntu terkait pilihan capres-cawapres untuk Pilpres 2024.
Pasalnya, meski sudah dibentuk sejak lama dan telah memenuhi syarat presidential threshold 20 persen, KIB tak kunjung menetapkan pasangan calon yang mereka dukung.
Malahan, masing-masing partai di KIB terlihat memiliki aspirasinya sendiri terkait capres-cawapres. Hal ini bisa saja membuat keputusan yang akan KIB ambil menjadi sulit.
Sebut saja PAN yang menyatakan akan mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Erick Thohir untuk maju di Pilpres 2024. Dukungan ini berbeda dengan pilihan PPP dan Golkar.
Baca juga: Soal Penjajakan Koalisi dengan PDI-P, PPP: Enggak Ada Tanda-tanda KIB Akan Bubar
Sejauh ini, PPP belum menentukan capresnya, namun mereka ingin mengusung Sandiaga Uno atau Erick Thohir sebagai cawapres. Sementara, Golkar ingin mengusung Airlangga Hartarto sebagai Capres 2024.
Di tengah potensi buntunya KIB ini, Golkar selaku 'motor' koalisi masih tetap ngotot ingin mencapreskan Airlangga.
Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy khawatir Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mengalami kebuntuan terkait penentuan capres-cawapres untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Kekhawatiran ini juga didasari oleh masih belum bulatnya capres-cawapres pilihan mereka.
"Betul (berpotensi tidak mencapai titik temu). Makanya saat ini partai-partai KIB juga membuka komunikasi dengan parpol-parpol lain," ujar Romahurmuziy saat dimintai konfirmasi, Selasa (7/3/2023).
Baca juga: Minta KIB Realistis, Romahurmuzy Sebut Stok Bakal Capres Hanya Prabowo, Ganjar, dan Anies
Romahurmuziy memaparkan, masing-masing partai di KIB memiliki aspirasinya masing-masing terkait pasangan capres dan cawapres.
"Bisa saja KIB nanti berbeda aspirasi ujungnya soal capres dan cawapres," ucapnya.
Romahurmuziy meyakini, ke depannya, partai-partai di KIB akan lebih intens dalam berkomunikasi dengan partai dari koalisi lain.
Dia mencontohkan Partai Golkar yang bertemu dengan Partai Nasdem. Kemudian, PPP yang bertemu dengan PDI-P. Akan tetapi, Romahurmuziy menepis jika dirinya disebut khawatir KIB akan bubar.
"Jangan digiring (KIB) 'berpotensi bubar'. KIB cukup secara kendaraan, tapi calonnya sampai saat ini kan belum ada," imbuhnya.
Kemudian, Romahurmuziy meminta KIB agar realistis dalam menentukan calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.