Hal tersebut terjadi ketika Romahurmuziy bertemu dengan Hasto Kristiyanto pada Rabu (1/3/2023) lalu.
Romahurmuziy mengaku, ia membicarakan banyak hal dengan Hasto. Salah satunya membahas mengenai koalisi Pilpres 2024.
"Tentu tidak terhindarkan kita juga membahas kemungkinan-kemungkinan koalisi karena pilpres juga sudah dekat. Ajakan koalisi kepada PPP oleh Mas Hasto sebenarnya sudah lama, sejak Plt Ketum Pak Harso (Soeharso Monoarfa)," ujar Romahurmuziy saat dimintai konfirmasi, Senin.
Baca juga: PPP Terus Main Mata ke Sandiaga Uno karena Dinilai Mampu Dongkrak Elektabilitas
Romahurmuziy mengungkapkan, PDI-P mengajak PPP berkoalisi karena selalu mengingat amanat dari tokoh NU Maimoen Zubair kepada Megawati Soekarnoputri, di mana PDI-P harus ikut menjaga PPP.
Selain itu, PDI-P dan PPP juga memiliki sejarah dalam hal pencalonan.
Misalnya, seperti ketika Megawati menjadi Presiden ke-5, Wakil Presiden nya adalah Hamzah Haz dari PPP.
Kemudian, contoh lainnya adalah pasangan Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Tengah, yakni Ganjar Pranowo-Taj Yasin.
"Alasannya sederhana, amanat almarhum Mbah Maimoen sebelum wafat ke Bu Mega untuk ikut menjaga PPP. Yang kedua, sejarahnya ada zaman Mega-Hamzah maupun yang mutakhir Ganjar-Yasin," tuturnya.
Walau begitu, kata Romahurmuziy, ajakan PDI-P ini sifatnya masih berupa penjajakan.
Baca juga: Soal Rencana Pertemuan dengan PDI-P, Nasdem: Pertanyaannya, Megawati Mau Bertemu Surya Paloh?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.