Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saling Sindir PAN dan PDI-P, Bermula dari Dukung Ganjar Jadi Capres

Kompas.com - 01/03/2023, 14:36 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

Anggota Komisi V DPR itu pun menyebut, sejauh ini belum ada komunikasi PAN ke PDI-P perihal dukungan partai matahari putih tersebut ke Ganjar.

Di internal PDI-P sendiri, keputusan terkait capres Pemilu 2024 sepenuhnya ada di tangan ketua umum Megawati Soekarnoputri.

"Tentunya beliau akan mencari waktu yang tepat untuk mengumumkan bakal calon presiden yang diusung oleh PDI Perjuangan," tuturnya.

Hanya mendukung

Atas respons PDI-P itu, PAN membela diri. Wasekjen PAN Fikri Yasin membantah dukungan partainya ke Ganjar merupakan upaya penyerobotan kader PDI-P.

Sebaliknya, Fikri mengatakan, semestinya PDI-P bangga punya kader yang didukung partai lain untuk menjadi capres.

"Kita bilang orang yang punya kader itu harusnya bangga dong," kata Fikri saat ditemui di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (28/2/2023).

Menurut Fikri, partainya bisa saja disebut menyerobot kader jika tiba-tiba mendaftarkan Ganjar sebagai capres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Namun, jika hanya menyatakan dukungan, semua orang bisa melakukan. Menurutnya, tindakan partainya tak termasuk penyerobotan kader.

Apalagi, PAN tak punya niat untuk menarik Ganjar menjadi kader mereka.

"Yang enggak boleh itu, kami (PAN) daftarkan (Ganjar sebagai capres) di KPU, tiba-tiba enggak ada izin, itu pelanggaran," kata Fikri.

Baca juga: PAN Ungkap Alasan Dukung Ganjar-Erick Jadi Capres-Cawapres 2024

Fikri mengungkap, dukungan partainya buat Ganjar dan Erick untuk Pilpres 2024 bukan tanpa dasar. Ini diputuskan dari hasil akumulasi suara pengurus PAN di berbagai daerah.

"Kita juga kan minta suara ke daerah daerah, kepada wilayah, mereka menyampaikan itu. Masing-masing wilayah itu berbeda, kemudian kita akumuluasi, yang tertinggi di internal kita itu Ganjar," jelasnya.

Menurut Fikri, partainya berusaha realistis, tak mungkin mengusung Zulkifli Hasan sebagai capres. Sebab, di internal partai, dukungan terhadap ketua umum PAN itu masih kalah dari suara kader yang diberikan buat Ganjar.

"Kan enggak mungkin kita mau menabrak fakta itu kemudian tetap kita paksakan Bang Zul, kan enggak. Kita ini realistis," tutur dia.

Kans besar

Terlepas dari perdebatan kedua partai, Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai, Ganjar punya peluang besar buat memenangkan Pilpres 2024. Oleh karenanya, PDI-P diyakini bakal mengusung Gubernur Jawa Tengah itu sebagai capres.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah Ke PSI, Berdampak Ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah Ke PSI, Berdampak Ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com