Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembelaan PAN Usai Dituding Serobot Kader PDI-P karena Dukung Ganjar Capres

Kompas.com - 28/02/2023, 20:40 WIB
Singgih Wiryono,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Fikri Yasin membantah dukungannya kepada Ganjar Pranowo sebagai capres 2024 adalah tindakan menyerobot kader PDI-P.

Ia mengatakan, semestinya PDI-P bangga memiliki kader yang didukung partai lain untuk menjadi calon presiden (capres).

"Kita bilang orang yang punya kader itu harusnya bangga dong," kata Fikri saat ditemui di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (28/2/2023).

Fikri mengungkapkan, dukungan bisa dikatakan penyerobotan apabila PAN tiba-tiba mendaftarkan Ganjar sebagai capres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Baca juga: Pengamat Sebut Munculnya Dukungan Ganjar-Erick Berpeluang Gembosi KIB

Jika bentuknya masih berupa dukungan, Fikri menilai bahwa semua orang bisa melakukan hal tersebut dan tidak menyerobot seperti yang dituduhkan PDI-P.

"Yang enggak boleh itu, kami (PAN) daftarkan (Ganjar sebagai capres) di KPU, tiba-tiba enggak ada izin, itu pelanggaran," kata Fikri.

Sebelumnya, dukungan PAN terhadap Ganjar Pranowo diungkapkan langsung oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

Zulkifli Hasan memberi dukungan untuk mengusung Ganjar dan Erick Thohir sebagai capres dan cawapres pada Pemilu 2024.

"Jalan-jalan ke Simpang Lima. Jangan lupa membeli lumpia. Kalau Pak Ganjar dan Pak Erick sudah bersama, Insya Allah Indonesia tambah Jaya," kata Zulkifli Hasan di hadapan Presiden Joko Widodo dan 2.400 peserta kader PAN yang menghadiri Workshop dan Rapat Koordinasi Nasional Pemenangan Pemilu Partai Amanat Nasional (PAN), di Hotel Padma Semarang, Minggu (26/2/2023).

Baca juga: PAN Ungkap Alasan Dukung Ganjar-Erick Jadi Capres-Cawapres 2024

Namun, Zulikifli Hasan menyerahkan keputusan kepada Jokowi yang disebutnya sebagai panglima tertinggi.

"Tapi, itu kata Panglima Perang. Keputusan ada di panglima tertinggi," kata pria yang karib disapa Zulhas tersebut.

Dukungan tersebut mendapat reaksi negatif dari Wasekjen PDI-P Sadarestuwati yang menyebut tindakan PAN tak sesuai etika politik.

"Seperti yang pernah saya sampaikan, bahwa etika politik sangat penting dan harus dikedepankan," kata Sadarestuwati kepada wartawan, Senin (27/2/2023).

Ia mengatakan, tak ingin dukungan itu kemudian dianggap bahwa PAN mendahului keputusan PDI-P mengusung calon presiden (capres).

Terlebih, menurut Sadarestuwati, yang disebut Zulhas adalah Ganjar, yakni bukan kader PAN.

"Jangan sampai main serobot, apalagi Pak Ganjar sampai saat ini masih kader dan petugas partai PDI Perjuangan," kata Sadarestuwati.

Baca juga: Zulhas Dukung Ganjar Duet dengan Erick, PDI-P: Jangan Main Serobot

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com