Oleh karena itu, pemerintah kini masih mengedepankan upaya negosiasi agar Merthens dapat dibebaskan.
"Kita mengutamakan diplomasi untuk bisa membebaskan itu, tapi juga kalau memang diperlukan tentu akan ada langkah-langkah lain yang kita ambil," ujar Ma'ruf.
Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi memperkirakan, pencarian Philips tidak akan dilakukan secara sederhana. Sehingga, TNI-Polri perlu melakukan perencanaan secara cermat dan terukur.
“Waktu persiapan seperti apa? Tentunya untuk mengumpulkan informasi situasi-kondisi lapangan, mempersiapkan organisasi satuan tugas dan personel yang akan diterjunkan dalam misi, maupun strategi-taktik yang akan dijalankan,” kata Fahmi saaat dihubungi, Senin (20/2/2023).
Fahmi bisa memahami jika operasi penyelamatan pilot Susi Air itu bakal memakan waktu yang lama dan rumit.
"Hal ini mengingat bahwa setiap langkah memang harus direncanakan dan disiapkan secara cermat dan terukur,” ujar Fahmi.
Baca juga: Takut Disandera oleh KKB Egianus Kogoya, 10 Pekerja Bangunan Jalan Kaki 2 Hari, Dievakuasi oleh TNI
Kendati demikian, ia berharap agar pemerintah beserta aparat keamanan terkait memiliki tenggat waktu yang jelas dalam penerapan langkah persuasif.
Tujuannya, agar penyanderaan Philips yang dilakukan KKB tidak berlarut-larut.
“Jika berlarut-larut, situasi, dan kondisi bisa saja memburuk dan merugikan upaya penyelamatan. Jika persiapan langkah represif memang sudah beres, operasi penyelamatan bisa segera dilakukan kapan saja,” tutur Fahmi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.