Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi di Workshop PAN: Singgung Dekati Ganjar hingga Jangan Salah Pilih Koalisi

Kompas.com - 27/02/2023, 08:08 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengapresiasi langkah Partai Amanat Nasional yang menggandeng kelompok milenial berusia di bawah 40 tahun untuk menjadi kader. 

Presiden menyampaikan hal itu saat memberikan sambutan pada Workshop Nasional PAN yang digelar di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (26/2/2023).

Secara khusus, Presiden menyoroti perolehan suara PAN yang tak mendapat satu pun kursi di Jawa Tengah saat pemilihan legislaitf pada Pemilu 2019 lalu.

Sehingga, Presiden berpandangan bahwa PAN perlu menyiasati hal itu agar partai yang dipimpin Zulkifli Hasan itu bisa kembali memperoleh kursi di DPR.

"Nanti tahun 2024 saya akan buka lagi. Jawa tengah sudah bangkit apa belum? Masak dari 8 (suara) kemudian kosong, ini mesti ada sesuatu yang harus disesuaikan," kata Jokowi.

Baca juga: Erick Thohir Tanggapi Kode Dukungan Ketum PAN untuk Jadi Cawapres

Menurut Kepala Negara, langkah PAN menggandeng selebritis Verrel Bramasta dan pegiat media sosial asal Jawa Timur, Tom Lee, sebagai kader merupakan langkah yang tepat. 

Pada Pemilu 2024 mendatang, pemilih akan didominasi oleh kalangan milenial berusia di bawah 40 tahun.

"Milih milih seperti ini PAN sangat, sangat jeli, saya melihat," pujinya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi sempat bertanya alasan PAN menggelar Workshop Nasional di Jawa Tengah. Walaupun pada akhirnya Jokowi mengaku telah menemukan jawabannya, yakni, menurutnya, agar PAN bisa mendekati Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

"Jawabannya saya sudah punya sekarang, jawabannya sudah punya. Strateginya, ooh ini strategi, sudah. Mendekati pak Ganjar. Mendekati bupati, wali kota (di Jawa Tengah)," ungkap Jokowi.

Baca juga: Saat Jokowi dan Zulhas Saling Puji di Rakornas PAN

"Udah betul, selain basisnya tentu saja basisnya, tadi menyebut Pak Ketua PWM (Perwakilan Wilayah Muhammadiyah). Ya bener," lanjutnya.

Jangan salah pilih koalisi

Di sisi lain, Jokowi juga mengapresiasi PAN yang terus mendekatkan diri dengan berbagai pihak dalam menghadapi Pemilu 2024. Upaya membangun kerja sama ini penting dilakukan, alih-alih membangun politik pecah.

Presiden pun turut mengimbau PAN agar tidak salah langkah dalam membangun koalisi untuk menghadapi pemilu.

"Koalisi itu penting. Jangan salah memilih koalisi," kata Jokowi.

"Yang paling penting perkuat kerja sama kebangsaan kita sehingga persatuan kita tetap terjaga, kesatuan kita tetap terjaga," tambahnya.

Diketahui, saat ini PAN telah membentuk koalisi dengan Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Golkar. 

Baca juga: Jokowi Puji PAN yang Libatkan Banyak Anak Muda

Pada kesempatan yang sama, Jokowi juga turut mengapresiasi kinerja Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di pemerintahan. Diketahui, Zulkifli merupakan Menteri Perdagangan di kabinet.

Menurut Presiden, di bawah kepemimpinan Zulkifli, Kementerian Perdagangan mampu mencatatkan nilai perdagangan Indonesia yang surplus akhir-akhir ini.

Padahal, dalam beberapa waktu terakhir, nilai perdagangan Indonesia selalu minus terhadap negara lain.

"Coba dilihat di tahun 2022, kita surplus 54 miliar Dolar AS. Itu kalau dirupiahkan Rp 831 triliun. Menteri Perdagangannya siapa coba. Menteri perdagangannya siapa, jawab? Bapak Zulkifli Hasan," ujar Jokowi.

Presiden pun menyebutkan, nilai perdagangan Indonesia tahun ini kemungkinan bisa lebih besar dari sebelumnya.

Baca juga: Di Rakornas PAN, Ganjar Sebut IKN sebagai Masa Depan Indonesia

Selain itu, Jokowi pun mengungkapkan, nilai perdagangan Indonesia dengan berbagai negara, yakni Amerika Serikat, India dan China saat ini mengalami surplus.

Menurutnya, Zulkifli punya andil dalam situasi ini.

"Apa yang ingin saya sampaikan, sekali lagi ini karena menteri perdagangannya dari PAN," tambah Jokowi.

Minta lanjutkan pembangunan dan hilirisasi

Selain itu, Jokowi turut menyinggung kinerja yang telah dilakukan pemerintahannya selama delapan tahun terakhir. 

Ia mengklaim sudah banyak perubahan yang terjadi selama masa pemerintahannya. Sehingga, ia berharap, perubahan positif yang telah dilakukan dapat tetap dilanjutkan.

"Ke depan memang harus kita lanjutkan perubahan- perubahan yang telah kita lakukan," tegasnya.

Baca juga: Jokowi Komentari Rakernas PAN Digelar di Semarang: Oh Strategi Dekati Pak Ganjar, Ini Sudah Betul

Adapun beberapa capaian yang disampaikan Jokowi, salah satunya pembangunan Indonesia yang kini sudah tidak Jawa-sentris. Hal itu terlihat dari berbagai pembangunan infrastruktur di luar Pulau Jawa.

"Misalnya jalan tol, bandara sudah siap di luar Jawa, dihubungkan dengan kawasan industri, kawasan perkebunan, kawasan pertanian, kawasan pariwisata," kata Jokowi.

"Kemudian investasi menjadi bergeser. Dulu 70-30, selalu investasi di Jawa 70 (persen), sekarang sudah bergeser 53 persen itu di luar Jawa bukan di Jawa lagi," lanjutnya.

Kedua, lanjut Jokowi, pembangunan selama delapan tahun bergeser dari kota-sentris menuju desa-sentris.

"Apa buktinya? Sampai sekarang dari 74.800 desa yang kita miliki, kita telah gelontorkan Rp 470 triliun dana desa. Ini komitmen menggeser dari kota sentris menuju ke desa sentris," tutur mantan Wali Kota Solo itu.

Baca juga: Hadiri Rakornas PAN, Jokowi Berpesan Agar Tak Salah Pilih Koalisi

Selain itu, Presiden Jokowi juga menyinggung soal kriteria pemimpin masa depan yang akan menggantikan dirinya.

Jokowi menegaskan, apapun risikonya, pemimpin Indonesia nanti harus berani melanjutkan program hilirisasi bahan mentah.

"Apapun risikonya pemimpin Indonesia berikutnya harus berani dan tetap hilirisasi ini diteruskan," kata Jokowi.

Kepala Negara melanjutkan, hilirisasi berbagai bahan mentah yang dimiliki Indonesia mampu membuka lapangan kerja yang luas.

Selain itu, pajak dari hasil hilirisasi menguntungkan bagi penerimaan negara.

"Dari penerimaan negara itulah kita bisa membiayai pembangunan di desa, kita bisa menganggarkan bantuan sosial, jadi alurnya seperti itu," ungkap Jokowi.

Baca juga: PAN Belum Usungkan Nama Capres Cawapres, Zulhas: Tunggu Arahan Jokowi

"Dampak hilirisasi itu luar biasa besarnya. Kalau ini semua bahan-bahan mentah semua bisa kita hilirisasi PDB bisa melompat ke angka 11.000 triliun. Lapangan kerja yang akan terbentuk bisa 10,5 juta," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com