Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Sebut "Reshuffle" Bisa Terjadi Usai Menpora Nyatakan Mundur, tapi...

Kompas.com - 24/02/2023, 14:41 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengakui bahwa perombakan atau reshuffle kabinet bisa saja terjadi setelah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyatakan akan mundur dari jabatannya.

Namun, Ma'ruf Amin menegaskan bahwa ada atau tidaknya reshuffle kabinet kembali kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena hal itu adalah hak prerogatif presiden.

"Ya (bisa reshuffle) kalau Presidennya mau. Itu urusannya Presiden. Hak prerogatif Presiden. Saya kira kita tunggu saja," kata Ma'ruf Amin dalam keterangan pers di Mamuju, Jumat (24/2/2023).

Ma'ruf Amin mengungkapkan, di satu sisi, pengunduran diri Zainudin Amali belum tentu akan berujung pada reshuffle kabinet.

Baca juga: Zainudin Amali, dari Kursi DPR RI ke Kabinet Jokowi, Kini Hendak Fokus Urus PSSI

Sebab, bisa saja Jokowi hanya menunjuk Menpora baru atau pejabat lain yang akan mengisi posisi Menpora.

Akan tetapi, perombakan kabinet juga dimungkinkan terjadi selama diinginkan oleh Presiden Jokowi.

"Apakah presiden akan menunjuk menteri baru atau dijabat oleh siapa, atau kemudian menggunakan kesempatan itu untuk me-reshuffle, itu urusannya Pak Jokowi, Pak Presiden," ujar Ma'ruf Amin.

Lebih lanjut, Ma'ruf Amin mengakui bahwa Zainudin Amali sudah berpamitan dengannya setelah memutuskan mundur dari jabatan Menpora.

Baca juga: Jokowi Bertemu Ade Irfan Pulungan dan Andrinof Chaniago, Sinyal Reshuffle Kian Dekat?

Ma'ruf Amin pun menghormati keputusan Zainudin Amali yang ingin fokus menjadi Wakil Ketua Umum PSSI.

"Saya kira itu bagus saja, karena itu dia memilih untuk fokus. Saya kira itu pilihan yang patut diapresiasi sehingga kita harapkan sepak bola ke depan ini akan punya prestasi yang baik," kata Ma'ruf.

Sebelumnya, Zainudin Amali mengungkapkan, alasannya mundur dari kursi Menpora agar bisa fokus mengurusi sepak bola.

Zainudin mengatakan, sebagai menteri yang membidangi olahraga, tidak adil bila hanya fokus menangani cabang olahraga (cabor) tertentu, yakni sepak bola.

"Tentu tidak adil buat saya sebagai Menteri (Pemuda dan) Olahraga yang mengurusi banyak cabor kemudian untuk fokus dan konsentrasi ke (satu) olahraga," kata Zainudin Amali di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rabu (22/2/2023).

Baca juga: Pengamat Prediksi Reshuffle Kabinet Terjadi Sebelum Lebaran, Menteri Nasdem Berpotensi Kena

Jokowi telah membenarkan bahwa Zainudin Amali mengajukan permohonan pengunduran diri secara informal kepadanya.

"Secara resmi belum, (pernyataan) tertulis belum. Informal sudah (menyatakan undur diri)," ujar Jokowi di Jalan Ciliwung, Jakarta Selatan, Selasa (21/2/2023).

Saat disinggung pengganti Zainudin Amali sebagai Menpora, Jokowi belum memberi jawaban pasti.

"Gantinya nanti kalau sudah ada resminya baru saya bicara ya," kata Jokowi.

Baca juga: Soal Mundur dari Menpora, Zainudin Amali: Tidak Adil Fokus ke Satu Olahraga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com