Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Ada yang Masih Marah karena Saya Masuk ke Pemerintah

Kompas.com - 24/02/2023, 08:33 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan ada pendukung atau orang di sekitarnya yang masih marah karena Sandi memilih untuk masuk ke dalam pemerintahan.

Pasalnya, pada Pemilu 2019, Sandi yang maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto menghadapi Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin.

Namun demikian, pasangan Prabowo-Sandi kalah. Usai kalah, mereka diajak masuk ke dalam kabinet pemerintahan Jokowi alih-alih menjadi oposisi.

Baca juga: Momen Sandiaga Uno Akhirnya Kehabisan Uang...

Hal tersebut Sandi sampaikan dalam program Gaspol yang ditayangkan akun YouTube Kompas.com, Kamis (23/2/2023).

"Ya di awal iya. Tapi saya jelaskan satu per satu, ada yang tetap masih marah sampai sekarang," ujar Sandi.

Sandi mengatakan, setelah dirinya menjelaskan keputusannya itu kepada para pendukung, sebagian besar dari mereka bisa memahami.

Dia menyebut banyak orang yang bersikap obyektif dan tidak terbawa perasaan (baper) dengan keputusannya masuk ke pemerintahan, lantaran melihat tantangan yang Indonesia hadapi ke depannya.

"Jadi mereka bisa menerima," ucapnya.

Baca juga: GASPOL! Hari Ini: Titik Balik Sandiaga Uno, Kena PHK hingga Masuk Jajaran Orang Terkaya

Walau begitu, kata dia, tetap saja ada sekelompok kecil pendukung yang masih kukuh menyatakan Sandi adalah seorang pengkhianat.

Sandi menegaskan bahwa apa yang dia lakukan itu murni untuk kepentingan bangsa dan negara.

"Tapi memang ada yang... Ya sekelompok kecil lah, yang sampai sekarang, 'wah ini pengkhianatan', dan sebagainya. Jadi saya ingin terus menyentuh dari lubuk hati yang paling dalam, bahwa ini kami lakukan murni untuk kebaikan bangsa dan negara. Ini untuk kepentingan NKRI," jelas Sandi.

Sementara itu, Sandi ingin membawa semangat persatuan ini untuk Pemilu 2024. Sehingga, pada akhirnya, semua pihak di Indonesia akan ikut dalam membangun negeri secara bersama.

Baca juga: Sandiaga Upayakan Ada 2 Long Weekend Lagi Tahun Ini

Hanya saja, Sandi mengatakan, ruang bagi pihak-pihak yang ingin menjadi oposisi harus tetap ada.

"Lalu, bagaimana dengan oposisi? Boleh saja. Silakan kalau yang mengambil semangat untuk berada di luar pemerintah, itu juga merupakan bagian daripada demokrasi," paparnya.

"Ya, move on, dan kita menatap ke depan, jangan tatap ke masa lalu," imbuh Sandi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com