Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Belum Tahu Akan Maju atau Tidak pada Pilpres 2024

Kompas.com - 24/02/2023, 07:19 WIB
Vitorio Mantalean,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengaku belum tahu apakah dirinya akan maju menjadi kandidat atau tidak dalam Pilpres 2024.

Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra tersebut, semua akan berulang kepada partai politik sebagai pemegang wewenang untuk mencalonkan presiden-wakil presiden.

"Ini semuanya domainnya dan ranahnya pimpinan partai politik," kata Sandiaga dalam program talk show GASPOL! Kompas.com, Rabu (23/2/2023)

"Karena ini bukan domain saya di luar wewenang dan kekuasaan saya," ia menambahkan.

Baca juga: Survei Terbaru Litbang Kompas: Ganjar Juara di Bursa Capres, Sandiaga Uno Pimpin Klasemen Cawapres


Namun demikian, Sandiaga menyiratkan bahwa ia berharap tetap dalam kapasitasnya sebagai pejabat publik untuk beberapa waktu ke depan.

"Saya akan terus berjuang bersama-sama di tengah masyarakat karena saya melihat peluang kita untuk melanjutkan pembangunan," ujar Sandiaga.

"Prestasi yang sudah dicapai oleh pemerintahan ini dan pemerintahan-pemerintahan sebelumnya harus kita percepat," ia menambahkan.

Sebagai informasi, berdasarkan survei elektabilitas dari Litbang Kompas terbaru yang terbit Rabu (22/2/2023), nama Sandiaga cukup moncer khususnya pada bursa calon wakil presiden (cawapres).

Elektabilitas Sandiaga berada di urutan pertama dengan angka 12,4 persen. Angka tersebut meningkat 1,8 persen dibanding survei sebelumnya.

Pada Oktober 2022, elektabilitas Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu tercatat sebesar 10,6 persen.

Baca juga: Cerita Sandiaga Uno Hatinya Dibikin Tersentuh Prabowo: Tak Akan Saya Lupakan...

Di posisi kedua, ada Ridwan Kamil yang mencatatkan tingkat elektoral 10,1 persen. Elektabilitas Gubernur Jawa Barat itu turun sebesar 1,4 persen, setelah pada Oktober 2022 memperoleh angka 11,5 persen.

Sementara itu, elektabilitas Anies Baswedan sebagai cawapres berada di urutan ketiga dengan raihan angka 6 persen.

Angka itu menunjukkan penurunan sebesar 3,3 persen dibandingkan survei sebelumnya di angka 9,3 persen.

Selain ketiga nama itu, ada sejumlah nama lainnya yang disebut-sebut layak sebagai cawapres mendatang. Berikut selengkapnya menurut hasil survei terbaru Litbang Kompas:

Baca juga: GASPOL! Hari Ini: Titik Balik Sandiaga Uno, Kena PHK hingga Masuk Jajaran Orang Terkaya

  1. Sandiaga Uno: 12,4 persen
  2. Ridwan Kamil: 10,1 persen
  3. Anies Baswedan: 6 persen
  4. Ganjar Pranowo: 5,9 persen
  5. Prabowo Subianto: 3,8 persen
  6. Agus Harimurti Yudhoyono: 3,7 persen
  7. Erick Thohir: 3,1 persen
  8. Tri Rismaharini: 2,6 persen
  9. Puan Maharani: 1,7 persen
  10. Mahfud MD: 0,9 persen

Diketahui survei berlangsung pada 25 Januari hingga 4 Februari 2023, serta melibatkan 1.202 responden dari 38 provinsi di Tanah Air.

Jajak pendapat dilakukan melalui wawancara tatap muka, dan sampel ditentukan secara acak melalui metode pencuplikan sistematis bertingkat.

Survei Litbang Kompas memiliki tingkat kepercayaan mencapai 95 persen, dan margin of error kurang lebih 2,83 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com