JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR Fraksi PDI-P Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin mengatakan, tidak ada salahnya Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman pensiunnya mepet dengan kampanye Pemilu 2024.
TB Hasanuddin menjelaskan, penggantian Panglima TNI ataupun komandan prajurit bisa dilakukan kapan saja.
"Menurut hemat saya, tak ada masalah. Tradisi di TNI sudah tertanam dengan baik, bahwa pergantian komandan/panglima bisa dilakukan kapan saja," ujar TB Hasanuddin saat dimintai konfirmasi, Kamis (23/2/2023).
Dia lantas mengibaratkan dengan seorang komandan yang bisa saja gugur dalam sebuah pertempuran.
Walau komandannya gugur, pertempuran itu tidak bisa berhenti hanya karena belum dilakukan serah terima jabatan (sertijab) kepada komandan yang menggantikan.
"Di pertempuran pun bisa saja seorang komandan itu gugur. Tapi pertempuran tak boleh berhenti dulu menunggu komandannya serah terima, hehehe. Sudah ada mekanismenya secara otomatis," jelasnya.
"Apalagi di jajaran setingkat satuan besar seperti Mabes TNI dan Mabesad. Di Mabes TNI ada Kasum (Kepala Staf Umum), Asops (Asisten Operasi) dan beberapa asisten lainnya. Demikian juga di Mabesad ada Wakasad dan asisten-asistennya," sambung TB Hasanuddin.
TB Hasanuddin menilai tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan masa pensiun Yudo dan Dudung yang mepet itu. Sebab, Menurutnya, regenerasi kepemimpinan TNI harus tetap berjalan.
Adapun Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto mengatakan, pensiunnya Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman, tidak ideal.
Dia mengatakan, pensiun Yudo dan Dudung mepet dengan kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Keduanya akan purnatugas pada November 2023.
Idealnya, menurut Andi, pergantian kedua pejabat itu dilakukan tiga bulan sebelum kampanye pemilu.
“Tidak ideal karena kedua pejabat bintang empat itu pensiun pada saat kampanye pemilu sudah terjadi, sudah dilakukan. Ya idealnya pergantiannya tiga bulan sebelum kampanye pemilu mulai karena kemudian harus terlibat dalam operasi pengamanan,” ujar Andi dalam acara forum komunikasi di Kantor Lemhannas, Jakarta, Rabu (22/2/2023).
Oleh karena itu, Andi menyarankan agar Mabes TNI dan Mabes AD segera menyiapkan transisi kepemimpinan dari sekarang.
“Maka Mabes TNI dan Mabesad sudah harus disiapkan mekanisme transisinya, sehingga operasi pengamanan terpadu yang nanti dilakukan oleh TNI-Polri tetap bisa berjalan pada saat transisi kepemimpinan ini dilakukan pada bulan November 2023,” kata Andi.
Baca juga: Gubernur Lemhannas: Pensiunnya Panglima Yudo dan KSAD Dudung Tak Ideal, Mepet Kampanye Pemilu 2024
Adapun usia pensiun perwira tinggi TNI yaitu 58 tahun.
Merujuk aturan itu, usia Yudo akan memasuki 58 tahun pada 26 November 2023. Sementara Dudung bakal memasuki usia 58 tahun pada 19 November 2023.
Di sisi lain, kampanye Pemilu 2024 akan dimulai pada 28 November tahun ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.