JAKARTA, KOMPAS.com - Sukses di usia muda, itulah sepintas yang orang bayangkan akan sosok Sandiaga Uno. Terlahir di keluarga terpandang, Sandiaga mengawali karirnya sebagai karyawan swasta di luar negeri setelah lulus kuliah di Amerika Serikat.
Karirnya mencapai puncak saat menjadi salah satu pimpinan sebuah perusahaan konsultan asing. Gajinya ketika itu, sekitar tahun 1996, mencapai 8.000 USD per bulan, sebuah angka yang cukup fantastis pada masanya.
Namun, cobaan dahsyat langsung menerpa. Krisi moneter yang saat itu terjadi membuat perusahaan tempatnya bekerja bangkrut. Sandi pun terkena PHK.
Baca juga: Cerita Sandiaga Uno Hatinya Dibikin Tersentuh Prabowo: Tak Akan Saya Lupakan...
Nasib begitu cepat berubah. Sandi mengaku uangnya langsung terkuras habis. Dia pun kembali ke Indonesia dengan status pengangguran, dan tak punya uang.
Saat berbincang kepada Kompas.com, Sandi mengenang masa itu sebagai titik terendah dalam hidupnya.
"Istri saya sampai harus jual cincin," kenang Sandi menahan haru.
Baca juga: Sandiaga Uno Ungkap Hubungan Spesialnya dengan PPP
Berkat dorongan istri dan doa orang tuanya, Sandi akhirnya mampu bangkit. Hanya butuh waktu 10 tahun bagi Sandi untuk kemudian menjadikannya masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia versi Majalah Forbes di tahun 2007.
Simak obrolan lengkap Sandiaga Uno bersama jurnalis Kompas.com, Tatang Guritno dalam program "Gaspol Spesial - Titik Balik Sandiaga Uno, Kena PHK hingga Masuk Jajaran Orang Terkaya".
Live premier Kamis, 23 Februari 2022 Pukul 19.00 di Youtube, Facebook, Tiktok, Instagram Kompas.com. Klik video di bawah ini untuk menyaksikannya di channel Youtube Kompas.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.