Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 04/02/2023, 08:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinamika politik Partai Nasional Demokrat (Nasdem) yang dipimpin Surya Paloh belakangan menjadi atensi publik.

Pertama, saat sang pemimpin partai bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Kamis (26/1/2023).

Hal ini dipandang tak biasa, setelah peristiwa hari ulang tahun partai Nasdem yang tak dihadiri dan tak diberi ucapan selamat oleh Jokowi.

Baca juga: Nasdem Sebut Bakal Koalisi Perubahan Beri Kejutan Pekan Depan

Adapun Kerenggangan Nasdem dan Istana sudah lama dikabarkan sejak Nasdem mendeklarasikan Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres) Pemilu 2024.

Surya Paloh mengaku, pertemuannya dengan Jokowi pada Kamis 26 Januari terasa hangat, masih seperti sedia kala.

"Saya tidak melihat ada perubahan. Suasana penerimaan baik, dalam apa saja yang saya pahami, dalam memahami komunikasi ya," ujar dia saat ditemui Rabu (1/2/2023) oleh awak media.

Katanya, pertemuan itu berlangsung cukup lama dan kesempatan itu dia manfaatkan untuk membahas suasana menjelang Pemilu 2024.

"Dalam suasana menjelang pemilu memang multitafsir di mana saja, kapan saja oleh siapa saja. Tapi yang jelas bahwasanya pertemuan dengan Pak Jokowi itu ada, dalam waktu yang relatif seperti biasa," ucap dia.

Baca juga: Piagam Deklarasi Koalisi Perubahan Sudah Jadi, Nasdem: Tinggal Cari Momentum

Kunjungi Gerindra-PKB

Di hari yang sama pertemuan Surya Paloh dan Jokowi, petinggi Nasdem yaitu Wakil Ketua Partai Nasdem Ahmad Ali turut membangun komunikasi politik dengan Gerindra-PKB.

Pertemuan Nasdem dengan Gerindra-PKB yang sudah menentukan Prabowo Subianto sebagai bacapres Pemilu 2024 itu menyita perhatian publik.

Pasalnya, Nasdem sudah jauh hari menentukan bacapres, tapi justru merapat kepada koalisi yang sudah menentukan Bacapres juga.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda mengatakan, perbincangan Gerindra-PKB dengan Nasdem adalah kemungkinan bergabung ke koalisi.

Katanya, "politik itu dinamis dan peluang untuk bergabung dan berpisah atau bubar dari konsolidasi sekarang, ada kemungkinan itu."

Baca juga: PKS-Nasdem Sepakat Jaga Kekondusifan Politik Jelang Pemilu 2024

Huda juga menyebut, Nasdem sama sekali tak menyebut Anies dalam pertemuan mereka. Anies tak disinggung, meski sosok mantan Menteri Pendidikan 2014-2016 itu dielu-elukan sebagai capres pilihan Nasdem.

Mesra dengan Golkar

Sepekan setelah pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi, Ketua Umum Partai Nasdem ini melanjutkan komunikasi politiknya dengan partai di luar koalisi perubahan, yakni Golkar.

Surya Paloh sowan ke Kantor DPP artai Golkar pada Rabu (1/2/2023) dan disambut langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Keduanya terlihat menyapa dengan senyum, menjabat tangan dan mencium pipi kiri-kanan. Mereka berdua juga sempat berangkulan.

Kemesraan Surya Paloh dan Airlangga Hartarto dilanjutkan dengan pertemuan yang berlangsung selama dua jam di dalam Kantor DPP Golkar.

Usai bertemu, Surya Paloh mengungkapkan beberapa perbincangan di dalam, salah satunya adalah soliditas dukungan kepada pemerintahan Jokowi.

"Semuanya mempunyai kepentingan untuk membawa misi, bagaimana membangun kesadaran masyarakat, kematangan mereka dalam menyerap informasi, dan menjaga common sense, sekaligus menjaga kepentingan stabilitas nasional, untuk berdamai membangun kemajuan bangsa," tutur Surya.

Baca juga: Saat Surya Paloh Menari di Balik Koalisi Perubahan, Rangkul Golkar dan Wacana Anies-Airlangga

Sedangkan Airlangga tak banyak membahas terkait retorika yang mereka bahas di dalam sana.

Hanya saja Airlangga mengingat nostalgia, bagaimanapun Surya Paloh adalah kader Golkar yang sudah berkiprah 43 tahun sebelum mendirikan Nasdem.

Bagi Airlangga, menerima Surya Paloh di DPP Golkar seperti menerima kerabat lama yang kembali ke rumah.

"Sehingga tentu komunikasi, dan silaturahmi antara Partai Golkar, saya dan Pak Surya Paloh selalu terjaga, dan ini sebuah komitmen politik," ucap Airlangga.

Kedua elite partai politik ini juga menunjukan sikap sama untuk membuka peluang kerja sama politik.

"Apakah (Nasdem) akan mungkin bergabung dengan KIB? Ya sama-sama mungkin. Mungkin KIB juga bergabung dengan Nasdem kan? Jadi kemungkinan itu masih terbuka," kata Surya Paloh.

Baca juga: Golkar: Tak Ada Pembahasan Pasangkan Airlangga-Anies dalam Pertemuan dengan Surya Paloh

Kata itu disambut Airlangga dengan mengatakan "Kami sambut home coming, pulang ke rumah, dan Partai Golkar, partai yang lain terbuka juga dengan Partai Nasdem, dan Pak Surya Paloh."

Didatangi PKS dan buat deklarasi Koalisi Perubahan

Teranyar, Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman bersama rombongan datang ke Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Jumat (3/2/2023).

Mereka melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh soal pembahasan Sekretariat Perubahan, dan piagam deklarasi Koalisi Perubahan.

Ketua DPP Partai Nasdem Sugeng Suparwoto mengungkapkan bahwa piagam deklarasi Koalisi Perubahan sudah jadi. Ia bahkan mengatakan tinggal menunggu pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat, dan Nasdem menandatanganinya.

“(Poin deklarasi) sudah semua, itu kan fungsinya tim kecil. Kami yang menyiapkan, tinggal kita cari momentum hari, bulan, tanggal yang baik saja,” ujar Sugeng usai pertemuan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Airlangga Hadir di Bukber Nasdem, Opsi Jadi Cawapres Anies Terbuka?

Airlangga Hadir di Bukber Nasdem, Opsi Jadi Cawapres Anies Terbuka?

Nasional
Kehadiran Airlangga di Bukber Nasdem Dinilai Belum Cukup Kuat Beri Sinyal Merapatnya KIB Ke KPP

Kehadiran Airlangga di Bukber Nasdem Dinilai Belum Cukup Kuat Beri Sinyal Merapatnya KIB Ke KPP

Nasional
Bripka Handoko Buka Pintu Penjara supaya Anak Bisa Peluk Ayahnya, Kompolnas: Sosok Polisi yang Diharapkan Masyarakat

Bripka Handoko Buka Pintu Penjara supaya Anak Bisa Peluk Ayahnya, Kompolnas: Sosok Polisi yang Diharapkan Masyarakat

Nasional
Survei Indikator Politik: Ridwan Kamil Cawapres Teratas, Disusul Sandiaga Uno, AHY, dan Erick Thohir

Survei Indikator Politik: Ridwan Kamil Cawapres Teratas, Disusul Sandiaga Uno, AHY, dan Erick Thohir

Nasional
Simulasi 'Head to Head', Ganjar Menang atas Prabowo dan Anies

Simulasi "Head to Head", Ganjar Menang atas Prabowo dan Anies

Nasional
Cawapres Anies Disebut Layak dari NU, Pengamat: Untuk Tingkatkan Elektabilitas Anies di Jawa Tengah dan Jawa Timur

Cawapres Anies Disebut Layak dari NU, Pengamat: Untuk Tingkatkan Elektabilitas Anies di Jawa Tengah dan Jawa Timur

Nasional
Budi Gunawan Dinilai 'Dukung' Prabowo, BIN Diingatkan soal Netralitas

Budi Gunawan Dinilai "Dukung" Prabowo, BIN Diingatkan soal Netralitas

Nasional
Demokrat Ajak Parpol Lain Gabung Koalisi Perubahan: Untuk yang Masih Bingung Tentukan Arah

Demokrat Ajak Parpol Lain Gabung Koalisi Perubahan: Untuk yang Masih Bingung Tentukan Arah

Nasional
Komnas HAM Akan Surati Jokowi, Minta Amnesti untuk Budi Pego

Komnas HAM Akan Surati Jokowi, Minta Amnesti untuk Budi Pego

Nasional
Soal Cawapres Anies, PBNU: Kami Tak Berkapasitas untuk Mendukung, Menyodorkan, dan Merestui

Soal Cawapres Anies, PBNU: Kami Tak Berkapasitas untuk Mendukung, Menyodorkan, dan Merestui

Nasional
Polisi Buka Pintu Penjara karena Tak Tega Lihat Anak Peluk Ayahnya Terhalang Jeruji, Polri: Tidak Masalah, tapi...

Polisi Buka Pintu Penjara karena Tak Tega Lihat Anak Peluk Ayahnya Terhalang Jeruji, Polri: Tidak Masalah, tapi...

Nasional
Pejuang Lingkungan Tak Bisa Dipidana, Komnas HAM Sebut Penangkapan Budi Pego Kriminalisasi

Pejuang Lingkungan Tak Bisa Dipidana, Komnas HAM Sebut Penangkapan Budi Pego Kriminalisasi

Nasional
Survei Indikator Politik: Elektabilitas Prabowo Naik 2 Persen gara-gara Di-'endorse' Jokowi

Survei Indikator Politik: Elektabilitas Prabowo Naik 2 Persen gara-gara Di-"endorse" Jokowi

Nasional
Profil Tim Delapan yang Bantu Anies Baswedan Cari Kandidat Cawapres

Profil Tim Delapan yang Bantu Anies Baswedan Cari Kandidat Cawapres

Nasional
Survei Indikator Politik: 73,1 Persen Publik Cenderung Puas Kinerja Presiden Jokowi

Survei Indikator Politik: 73,1 Persen Publik Cenderung Puas Kinerja Presiden Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke