Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Malang Ilham Wahyudi, Penjual Burung yang Rekeningnya Diblokir karena Namanya Mirip Tersangka KPK

Kompas.com - 28/01/2023, 08:34 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Nasib malang menimpa seorang penjual burung asal Pamekasan, Jawa Timur, bernama Ilham Wahyudi.

Rekening bank miliknya terblokir karena namanya mirip dengan nama seorang tersangka korupsi yang ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ilham mengaku sangat kaget saat gagal menarik uang serta mengetahui rekeningnya diblokir oleh pihak bank.

Baca juga: Rekening Penjual Burung Rp 2,5 Juta Diblokir, KPK: Ajukan Saja Permohonan Cabut Blokir

"Saya bukan pejabat, hanya jualan burung," kata Ilham mengungkapkan rasa keheranannya saat dihubungi oleh Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (26/1/2023).

Ia baru mengetahui ada permintaan KPK kepada pihak bank untuk memblokir rekeningnya saat pihak bank mengirimkan surat kepadanya.

Surat yang diterima oleh Ilham pada 16 Januari 2023 tersebut menyatakan bahwa Ilham tidak dapat melakukan penarikan dana dari rekening.

Pemblokiran rekening Ilham berdasarkan permintaan KPK lewat surat R/35/DAK.01.00/20-23/01/2023, tertanggal 11 Januari 2023 perihal pembukaan blokir rekening nomor 19****** atas nama Ilham Wahyudi pada 13 Januari 2023, yang diterima pihak bank.

Namun, rekeningnya tetap bisa menerima dana masuk. Akibat pemblokiran tersebut, Ilham tidak bisa menarik uang Rp 2,5 juta dalam rekeningnya.

"Saldo saya di rekening sekitar Rp 2,5 juta, kok bisa diblokir KPK," lanjut dia.

Baca juga: KPK Sebut Pemblokiran Rekening Penjual Burung di Pamekasan Kesalahan Bank

Untuk biaya persalinan

Ketika mengetahui rekeningnya telah dibekukan, Ilham mengaku kebingungan.

Sebab, uang dalam rekeningnya itu hendak dipakai untuk biaya persalinan istrinya pada Februari 2023.

"Bulan depan istri saya mau melahirkan. Uang pinjaman dari teman ditransfer ke rekening saya dan sekarang uangnya tidak bisa ditarik," terang Ilham.

Tak hanya Ilham, istrinya juga sangat kaget saat mendengar rekening suaminya diblokir. Terlebih, Ilham dan istri adalah keluarga yang memiliki latar belakang ekonomi pas-pasan.

Maka itu, mereka heran tiba-tiba bisa berurusan dengan KPK.

Ilham bahkan memastikan selama ini tak pernah bersentuhan atau berurusan dengan proyek apa pun.

Ia juga tak kenal dengan pejabat yang berurusan dengan dana hibah.

Baca juga: BCA Sudah Buka Blokir Rekening Penjual Burung di Pamekasan

Sempat menyerah

Sesaat setelah rekeningnya diblokir, Ilham sempat mengirimkan surat permintaan buka blokir, namun rekeningnya masih tetap diblokir.

Ia malah diminta pihak bank datang ke KPK untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Saat itu, ia sangat bingung lantaran tak punya biaya jika harus datang ke kantor KPK di Jakarta.

Penjual burung itu mengaku sempat menyerah untuk mencairkan uang dalam rekeningnya.

"Saya menyerah untuk mengurus ke Kantor BCA Pamekasan karena tidak direspons dengan baik dan disuruh menghubungi KPK terus," keluh dia.

Baca juga: Rekening Penjual Burung Rp 2,5 Juta Kena Blokir, KPK: Kalau Salah, Akan Dibuka Lagi

KPK klaim kesalahan pihak bank

KPK menjelasakan ada kesalahan dalam proses pemblokiran rekening Ilham Wahyudi

Menurut Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri, nama Ilham Wahyudi sama seperti nama tersangka dalam kasus dugaan suap alokasi dana hibah Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Namun, Ilham Wahyudi yang dimaksud semestinya adalah koordinator lapangan Kelompok Masyarakat (Pokmas) yang diduga menyuap Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua P Simandjuntak

“Nama dan tanggal lahir yang bersangkutan kebetulan sama dengan nama tersangka KPK yang diajukan permintaan pemblokiran data, pembedanya ada pada alamatnya,” kata Ali dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/1/2023).

Ali mengaku KPK telah memberikan data yang lengkap kepada pihak perbankan.

Menurut dia, kesalahan pemblokiran itu akibat kesalahan yang dilakukan pihak bank.

“Nanti kami cek kembali dan koordinasikan dengan pihak bank. Bila ternyata ada kekeliruan pemblokiran, kami akan meminta agar pihak bank kembali membukanya,” kata Ali.

Baca juga: BCA Minta Maaf ke Penjual Burung yang Rekeningnya Diblokir gara-gara Namanya Sama dengan Tersangka KPK

BCA minta maaf

Akhirnya pada Jumat (27/1/2023), blokir rekening bank milik Ilham pun dibuka. Pihak bank yakni BCA pun menyampaikan permintaan maaf.

Menurut Ilham, sampai ada tiga perwakilan BCA Cabang Pamekasan yang datang ke rumah Ilham pukul 11.15 WIB karena sudah membuat dirinya bingung.

“Mereka datang hanya minta maaf dan berjanji mau memperbaiki pelayanan. Karena sudah minta maaf, saya maafkan,” ujar Ilham saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat

Pihak BCA juga berjanji akan memperbaiki pelayanan ke depan.

Baca juga: KPK Tegaskan Tak Minta Bank Blokir Rekening Penjual Burung, tapi Tersangka Ilham Wahyudi

Berdasarkan penjelasan pihak BCA, kata Ilham, ada kesamaan nama dan tanggal lahir antara dirinya dan orang yang sedang beperkara di KPK.

Perbedaan antara keduanya hanya pada nomor rekening.

Terpisah, EVP Corporate Communication & Social Responsibility PT BCA Tbk, Hera F. Haryn juga mengatakan, kekeliruan terjadi lantaran terdapat kesamaan nama dan tanggal lahir nasabah yang berprofesi penjual burung dengan tersangka

Hera menuturkan, saat ini rekening atas nama Ilham Wahyudi penjual burung sudah kembali dibuka.

Baca juga: Tak Terima Bakal Dipecat Usai Jadi Tersangka, Bripka HK Laporkan Balik Istrinya Terkait Perzinahan

Selain itu, perwakilan PT BCA Tbk juga telah mendatangi Ilham Wahyudi tersebut secara kekeluargaan dan menjelaskan kekeliruan pemblokiran itu.

“Nasabah telah menerima penjelasan dan permohonan maaf dari BCA,” kata Hera dalam keterangan resmi yang Kompas.com terima, Jumat (27/1/2023) kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com