Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pindad Ungkap Peran Prabowo atas Kelahiran Rantis Maung

Kompas.com - 21/01/2023, 13:37 WIB
Icha Rastika

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengapresiasi peran besar Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto atas kelahiran kendaraan taktis (rantis) Maung yang merupakan produksi industri pertahanan dalam negeri.

Dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (21/1/2023), Abraham mengatakan, sejak memulai jabatannya sebagai Menhan Kabinet Indonesia Maju, Prabowo aktif berkomunikasi dengan Pindad terkait ide pembuatan rantis 4x4.

"Sejak tahun awal menjadi Menhan, Beliau bertanya soal tactical vehicle 4x4; kemudian Pindad membuatnya dan Beliau beri nama Maung. Itu yang pertama sekali," kata Abraham.

Baca juga: Ini Kata Gerindra soal Prabowo Setiri Jokowi Naik Mobil ‘Maung’

Menurut Abraham, Prabowo tidak berhenti puas hanya dengan kehadiran Maung yang pertama.

Prabowo terus meminta beragam inovasi dan perbaikan hingga akhirnya Pindad meluncurkan generasi ketiga rantis tersebut.

Generasi ketiga Maung lebih dulu diperkenalkan ke publik lewat unjuk kebolehan di ajang Indo Defence Expo & Forum 2022 pada November 2021.

Pada Rabu (18/1/2023), di sela-sela Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Pertahanan 2023, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan nama kendaraan tersebut dengan tetap mengusung nama Maung.

Abraham mengatakan, Maung generasi ketiga memiliki kelebihan utama dari segi bodi mobil yang memungkinkan kendaraan itu lebih tangguh dalam bermanuver di berbagai medan ekstrem.

"Lebih canggih dari sebelumnya, dari segi performance, secara power, struktur bodi, dan dari segi penampilan juga lebih baik," kata dia.

Baca juga: Jokowi Resmikan Nama Maung untuk Mobil Produksi Pindad

Dia mengatakan, Prabowo senantiasa mendorong Pindad untuk terus menaikkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dari Maung, yang saat ini berada pada kisaran 65 persen.

Pindad senantiasa melibatkan tenaga ahli dan sumber daya manusia (SDM) berkompeten untuk mewujudkan peningkatan TKDN tersebut, katanya.

Dalam waktu dekat, salah satu langkah untuk menaikkan TKDN adalah dengan membangun pabrik mesin mandiri.

"Kalau (pabrik mesin) sudah ada di Indonesia, mulai dari bodinya, tubular frame, dan mesin sudah bisa dibuat di Indonesia; maka TKDN akan naik mendekati 70 sampai 80 persen," ujar Abraham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com