Menurutnya, ada kesalahpahaman dalam pemberitaan yang beredar di publik.
Kerenggangan itu, nilai dia, lantaran keduanya jarang bertemu akibat kesibukan masing-masing di Kabinet Indonesia Maju.
Baca juga: Bertemu Prabowo 3 Jam, Sandiaga Uno: Mungkin Ini Pertemuan Terlama Kami
"Karena kita jarang bertemu, sibuk dengan kementerian satu sama lain," imbuh Sandiaga.
Di sisi lain, Prabowo, sebut mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu, juga akan memanggil para elite Gerindra untuk meluruskan kesalahpahaman yang terjadi.
"Beliau akan memanggil tokoh-tokoh partai mengenai apa yang saya kerjakan, Karena saya banyak sekali menerima undangan untuk berkunjung,” kata Sandiaga.
Lebih jauh, Sandi juga menegaskan bahwa keduanya sama-sama sepakat bahwa segala hal terkait keputusan politik akan diputuskan oleh pimpinan dan ketua partai.
"Untuk urusan politik ini, tokoh partai yang memberikan statement. Saya tidak ingin saling berbalas melalui media. Karena seperti ini (bertemu Prabowo langsung) adab komunikasi yang baik,” jelas Sandiaga.
Baca juga: Gerindra Tak Bisa Jamin Sandi Tetap di Partai, Meski Sudah Nyatakan Dukung Prabowo Capres
Para ulama, kiai hingga bu nyai, diminta turun gunung untuk mendukung kemenangan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024.
Keputusan itu diambil berdasarkan hasil ijtima ulama nusantara yang diinisiasi Dewan Syuro PKB, Sabtu (14/1/2023).
Salah satu hasil ijtima itu adalah mendorong Cak Imin, sapaan karib Muhaimin, maju sebagai capres atau cawapres di kontestasi nasional nanti.
Sekalipun pada saat yang sama, para ulama memberikan sejumlah kriteria calon pemimpin yang perlu diperhatikan PKB dalam mengusung capres dan cawapres, antara lain kecerdasan, amanah, dan kemampuan komunikasi.
"Tapi yang jelas ijtima ulama ini mengamanatkan kepada Gus Muhaimin untuk menentukan siapa, dan kami tetap mendukung Gus Muhaimin tetap Capres atau Cawapres di kepemimpinan nasional di 2024," ucap Sekretaris Dewan Syuro PKB, Maman Imanulhaq saat ditemui di Hotel Millenium, Jakarta Pusat.
Baca juga: Meski Komunikasi Intensif, PKB Tetap Anggap Gerindra Kompetitor: Bisa Kita Geser Posisinya
Soal pengerahan ulama, ia mengklaim, mereka akan diikutsertakan dalam kampanye dari pintu ke pintu untuk mengenalkan pasangan capres dan cawapres yang akan diusung PKB.
Diketahui, saat ini PKB telah berkongsi dengan Partai Gerindra untuk menghadapi Pilpres 2024 mendatang. Namun, kongsi keduanya belum menentukan siapa pasangan capres dan cawapres yang akan diusung.
Baik PKB dan Gerindra sejauh ini masih sama-sama ingin mengusung ketua umum masing-masing sebagai capres dalam kontestasi nasional.